Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tsunami dan Gempa Besar Terjadi di Ambon

Kompas.com - 29/09/2019, 18:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.


KOMPAS.com – Beberapa saat setelah gempa bemagnitudo 6,5 terjadi di Ambon, isu akan terjadinya gempa susulan dan gelombang tsunami beredar di media sosial.

Hal ini membuat masyarakat menjadi panik dan ketakutan.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan keterangan yang menegaskan isu tersebut adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Salah satu konten di Facebook yang menyebut isu tsunami di AmbonFacebook Salah satu konten di Facebook yang menyebut isu tsunami di Ambon

Tersebar luas di media sosial, terutama Facebook bahwa akan terjadi gelombang tsunami di Ambon. Isu tsunami ini bahkan sudah merebak sebelum gempa terjadi pada 26 September.

Salah satunya diunggah oleh akun Facebook Ambon Story. Dinarasikan, telah terdapat sebuah riset yang dilakukan dan dari riset itu disimpulkan gelombang tsunami akan terjadi di lautan wilayah Ambon dan sekitarnya.

“Isu akan terjadi tsunami di Ambon itu sesuai dengan hasil riset. Bukan sekedar omong kosong. Kalau ada yang lebih pakar dari orang yang riset, silahkan bantah papernya,” bunyi salah satu kalimat yang ditulis akun itu.

Isu gempa susulan berkekuatan besar juga beberapa kali tersebar melalui grup-grup percakapan WhatsApp masyarakat Ambon.

Penelusuran Kompas.com

Tanggapan BMKG terkait isu tsunami dan gempa besar di Ambon.BMKG Tanggapan BMKG terkait isu tsunami dan gempa besar di Ambon.

Menanggapi hal itu, BMKG menyatakan isu akan adanya gelombang tsunami dan gempa di Ambon adalah hoaks dan tidak perlu dipusingkan oleh masyarakat.

Keterangan itu disampaikan oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly melalui keterangan tertulis pada 27 September 2019.

“Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoaks), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa gempa bumi dengan tepat dan akurat, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya,” kata dia.

Selalu disampaikan oleh BMKG bahwa sampai saat ini tidak ada alat yang bisa memprediksi terjadinya gempa di masa depan. Jika memperkirakan itu masih mungkin, dengan melihat kemungkinan aktivitas lempeng bumi.

Akan tetapi, memprediksi di waktu dan titik yang tepat, apalagi hingga besarannya maka hal itu belum dapat dilakukan sejauh ini.

Baca juga: Viral Isu Tsunami dan Gempa Besar di Ambon, BMKG Sebut Hoaks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com