Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Tolak Ajakan Dialog Jokowi, Ada Beda Persepsi Antar-Generasi

Kompas.com - 29/09/2019, 05:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Beberapa hari lalu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari seluruh Indonesia diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk berdialog soal demonstrasi yang merebak di sejumlah daerah.

Akan tetapi, seluruh BEM menolak ajakan dialog itu, karena dianggap dilakukan secara tidak terbuka.

Alasan lain yang dikemukakan, BEM dari seluruh Indonesia merasa belum menerima undangan secara resmi dari Presiden atau Istana untuk agenda penting ini.

Mahasiswa sebagai motor utama dalam demo kemarin merupakan generazi Z yang lekat dengan citra egois, self-centris, hura-hura, dan tidak peduli dengan politik. Mereka sangat menghargai keterbukaan, kejujuran, dan keberanian.

Penolakan ini kemudian dipandang sebagai tindakan yang tidak menghargai dan menghormati jabatan presiden selaku pengundang oleh mereka yang berasal dari generas di atasnya.

Baca juga: Eks Aktivis 98 Sayangkan Mahasiswa Tolak Dialog dengan Jokowi

Menanggapi hal itu, Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Abdul Basit menyatakan mahasiswa ingin menantang Presiden untuk bisa menggelar berdialog di sebuah forum terbuka.

Hal ini disampaikan saat ia hadir di program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (28/9/2019).

“Kita ingin menyatakan sikap dan ingin menantang kembali Pak Presiden untuk bertemu dengan mahasiswa di forum terbuka,” kata Abdul Basit.

Namun, ia mewakili teman-teman dari BEM seluruh Indonesia keberatan jika pihaknya disebut menolak ajakan dialog dari kepala negara.

“Yang utama yang harus saya tegaskan adalah kita bukan menolak. Pada intinya kita bersikap sesuai statement yang disampaikan oleh Pak Jokowi,” ujarnya.

Abdul Basit juga menyatakan presiden kurang memperbaharui informasi jika nantinya mengajak dialog mahasiswa dan hanya ingin menanyakan apa keinginan yang menjadi tuntutan.

Menurutnya tuntutan yang diinginkan mahasiswa sudah sangat jelas dan berulang kali disampaikan di hadapan publik.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari meminta kelompok mahasiswa untuk melihat ajakan dialog yang disampaikan Presiden sebagai sesuatu yang positif.

“Yang jelas dari pemerintah atau dari presiden sudah menunjukkan keinginan untuk berdialog,keinginan untuk mengetahui apa-apa saja yang diinginkan mahasiswa, dan saya melihat itu positif,” kata laki-laki yang akrab disapa Tobas itu.

Mengenai cara lain yang diminta oleh kawan-kawan mahasiswa, Tobas menilainya sebagai perbedaan cara saja yang tidak menghilangkan substansi.

“Kemudian ada keinginan mahasiswa dengan model yang berbeda ya itu tinggal cara saja sebenarnya, enggak jadi soal,” ucapnya.

Baca juga: Mahasiswa Tolak Dialog Tertutup, Pertemuan dengan Jokowi Hari Ini Batal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com