Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langit Merah di Jambi Juga Pernah Terjadi di China, Kapan Persisnya?

Kompas.com - 22/09/2019, 09:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Fenomena langit merah muncul di Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

Langit merah tersebut muncul, bukan karena matahari terbit maupun matahari akan tenggelam, lantaran kejadian di Jambi terjadi pada Sabtu (21/9/2019) siang sekitar pukul 10.42 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo Soetarno mengungkapkan, warna merah yang muncul terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api atau hotspot yang ada di provinsi bagian selatan Provinsi Riau.

Agus juga menerangkan, dulu di tahun 2015, tepatnya di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan lokasi di mana titik api paling besar dan tidak bisa dipadamkan warnanya juga orange kemerahan.

Diberitakan KOMPAS.com (24/12/2015), warna langit yang tidak lazim juga pernah terjadi di China pada tahun 2015.

Ketika itu, kabut asap di China disebut memasuki “level terbaru” yang ditandai dengan berubahnya warna langit yang ekstrem yakni menjadi merah muda.

Warna merah muda atau pink yang timbul, diyakini terjadi oleh refraksi matahari terbenam oleh partikel-partikel kabut asap.

Adapun saat itu, wilayah China dilanda kabut asap parah sejak bulan November 2015.

Asap pembakaran pabrik dan kendaraan bermotor ditengarai menjadi penyebab tertutupnya langit kota-kota besar di China.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Polusi Udara

Selain itu, banyaknya tungku-tungku batubara yang digunakan sebagai penghangat rumah diyakini juga ikut menambah buruknya polusi udara di China.

Akibat adanya langit merah muda saat itu, ramai komentar netizen yang membandingkan fenomena ini seperti langit London masa revolusi industri.

Fenomena warna langit menunjukkan kondisi kualitas udara pernah pula dibahas dalam penelitian.

Melansir dari Scientific American, para peneliti mengamati bagaimana kondisi udara masa lalu dengan melihat bagaimana lukisan para pelukis terhadap warna langit pada masa lalu.

Para peneliti mengamati, warna matahari terbenam selama 150 tahun terakhir menjadi lebih merah. Hal ini menurut mereka mencerminkan peningkatan polusi udara.

Semakin dalam warna merah dilukis, semakin banyak polusi yang ada. Seperti contoh, lukisan setelah gunung berapi, langit akan tampak menjadi lebih merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com