Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Unik Hari Tanpa Bayangan yang akan terjadi di Indonesia

Kompas.com - 10/09/2019, 11:22 WIB
Nur Rohmi Aida,
Heru Margianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mulai Minggu (8/9/2019) hingga Oktober nanti Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan.

Fenomena hari tanpa bayangan tersebut dapat dinikmati masyarakat Indonesia di sejumlah wilayah pada tanggal tertentu. Baca juga: Wilayah Indonesia akan Alami Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggalnya

Untuk Anda yang penasaran dengan hari tanpa bayangan, berikut ini beberapa fakta seputar hari tanpa bayangan:

1. Hari tanpa bayangan memiliki beberapa istilah penyebutan

Hari tanpa bayangan yang akan terjadi di Indonesia ini memiliki beberapa penyebutan, diantaranya adalah kulminasi. Ada juga yang menyebutnya transit dan istiwa’.

2. Terjadi saat matahari di posisi tertinggi

Fenomena hari tanpa bayangan terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Proses bagaimana bayangan tersebut hilang, yakni saaat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat atau yang disebut Kulminasi Utama, saat itu matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, baingan benda tegak akan terlihat “menghilang”.

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Bagaimana Bisa Terjadi?

3. Bidang ekuator bumi tidak berimpit

Menurut BMKG hari tanpa bayangan muncul karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tak berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.

Hal tersebut menyebabkan posisi matahari dan bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS, hal ini disebut gerak semu harian matahari.

4. Terjadi dua kali dalam setahun

Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator menyebabkan hari tanpa bayangan di Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun.

Adapun waktunya tak jauh saat matahari di Katulistiwa.

Contohnya Kota Pontianak. Kulminasi utama terjadi dua kali yakni pada 21 Maret 2019 pukul 11.50 WIB dan 23 September 2019 pukul 11.35 WIB.

Sementara, di Jakarta juga terjadi dua kali yaitu pada 5 Maret 2019. Saat itu kulminasi utama terjadi pukul 12.04 WIB.

Peristiwa kedua akan terjadi pada 9 Oktober 2019 di mana kulminasi utama pukul 11.40 WIB.

5. Hari tanpa bayangan berbeda dengan ekuinoks

Hari tanpa bayangan kerap dikaitkan dengan ekuinoks. Namun astronom amatir, Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Senin (9/9/2019), mengatakan, hari tanpa bayangan matahari berbeda dengan ekuinoks.

Ia menjelaskan, ekuinoks adalah aspek khusus dari hari tanpa bayangan yang hanya terjadi pada titik-titik yang berada di garis katulistiwa.

Secara sederhana, equinoks merupakan kondisi di mana secara teoritis panjang siang hari akan tepat sama di seluruh penjuru bumi yakni durasinya selama 12 jam.

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Bagaimana Bisa Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com