Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

It: Chapter 2 Rilis, Sejak Kapan Badut Dianggap Menakutkan?

Kompas.com - 05/09/2019, 08:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah horor IT kembali lagi ke layar lebar dalam IT: Chapter 2. Cerita tentang badut Pennywise ini menceritakan tentang teror badut keji kepada anak-anak.

Kemunculan karakter badut ini banyak menimbulkan ketakutan. Bahkan ada pula yang menderita ketakutan atau fobia akan badut.

Meski ketakutan ini nyata, tetapi tidak banyak orang yang menderita fobia akan badut. Namun seperti dilansir dari Smithsonian Magazine, Rabu (4/9/2019), kebencian akan badut ternyata bukan hanya ketakutan semata.

Pada tahun 2006, belasan patung badut yang menjadi bagian dari pameran seni di Florida dirusak oleh sekelompok orang.

Pada tahun 2008, sebuah survei yang dilakukan oleh University of Sheffield, Inggris terhadap 250 anaki-anak usia 4 sampai 16 tahun menemukan bahwa sebagian besar anak-anak tidak menyukai dan bahkan takut pada gambar badut.

Baca juga: Hari Ini, Badut Pennywise Beraksi Lagi dalam It: Chapter 2

Laporan BBC menyatakan, sangat sedikit anak-anak yang suka akan badut. Memang mereka terlihat lucu, namun banyak yang menganggap bentuk badut dan tingkah mereka terlihat aneh.

Tetapi sebenarnya, banyak badut yang bertingkah konyol dan berusaha bersikap manis serta menyenangkan.

Jadi pertanyannya, kapan sosok badut yang awalnya dikenal periang dan menghibur beralih menjadi sosok yang menyeramkan?

Badut awalnya memang sosok yang menyeramkan

Badut sudah ada sejak lama. Sosok ini muncul pada sebagian budaya di dunia. Bahkan tercatat, kebudayaan Mesir kuno juga mengenal badut kerdil yang mampu membuat Firaun tertawa pada tahun 2500 Sebelum Masehi.

Selain itu, sosok badut juga terekam dalam manuskrip China kuno. Kebudayaan asli Amerika juga mengenal badut yang dikenal mengganggu tradisi atau ritual dengan tingkah jenaka.

Suku Cherokee mengenal badut sebagai sosok yang mengganggu tarian dan ritual mereka. Sosok ini sering digambarkan memiliki wajah yang rusak dan badan yang terinfeksi penyakit seperti cacar.

Selama ritual berlangsung, karakter pengganggu ini akan menyajikan humor sekaligus ancaman.

Sementara di benua Eropa, badut dikenal sejak abad pertengahan. Munculnya sisi gelap badut di Eropa dimulai sejak abad ke-16.

Menurut penulis Bad Clowns, Benjamin Radford seperti dilansir dari laman History, mengatakan, badut diidentikan dengan kata penipu.

Menurut Radford penipu dapat memiliki dua wajah yakni jenaka, tetapi bisa menakutkan.

Baca juga: It: Chapter 2 Rilis di Indonesia, Kenapa Badut Bikin Seram?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com