Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Terlarang di China: Sejarah dan Perkembangannya Kini

Kompas.com - 27/05/2023, 07:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber ,Kompas.com

KOMPAS.com – Di Negara China terdapat sebuah kawasan bernama Kota Terlarang atau Forbidden City.

Kawasan Kota Terlarang ini terletak di jantung Kota Beijing, China. Dulunya, kawasan Kota Terlarang ini merupakan komplek istana kekaisaran China.

Lantas bagaimana kompleks istana kekaisaran masa silam tersebut disebut sebagai Kota Terlarang di China?

Baca juga: Sejarah China, dari Zaman Prasejarah, Dinasti, hingga Modern

Sejarah Istana Kekaisaran

Istana kekaisaran China ini dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dibawah Kaisar Yongle, tepatnya pada tahun 1406.

Komplek istana kekaisaran China ini dibangun di atas tanah seluas 72 Hektar. Pertama kali dipergunakan secara resmi sebagai istana pada tahun 1420 dengan nama Zigong.

Setelah pergantian tampuk kekuasaan di bawah Dinasti Qing (1644-1912), istana ini tetap digunakan sebagai pusat pemerintahan kekaisaran China.

Istana Zigong mulai tidak lagi difungsikan sebagai pusat pemerintahan ketika terjadi revolusi nasional China pada tahun 1911-1912 yang meruntuhkan kekuasaan Qing.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di China

Menjadi Kota Terlarang

Istilah Kota Terlarang merupakan terjemahan bebas dari kata Zijinchen dalam Bahasa China, yang berarti Kota Terlarang Ungu.

Tentunya ada alasan mengapa dinamakan Kota Terlarang Ungu. Alasan ini pun berkaitan dengan kata “ungu” yang juga melekat pada nama istana (Zigong: istana ungu).

Dalam budaya masyarakat Tiongkok, “Ungu” memiliki makna filosofi sebagai warna yang mulia, sebagai simbol status yang tinggi.

Selain itu, menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, Kaisar Surgawi tinggal di Bintang Ziwei, yaitu Bintang Terlarang Ungu.

Letak penyebab istana ini dinamai sebagai Kota Terlarang yakni karena para kaisar menganggap dirinya sebagai Putra Surga, karenanya istananya harus disamakan dengan Kaisar Surga.

Orang-orang biasa dilarang memasuki istana kekaisaran. Bahkan sekelas bangsawan pun memiliki akses terbatas di istana.

Baca juga: Dinasti Ming: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Saking terlarangnya, para pengawal istana juga ditempatkan di luar gerbang istana. Tujuannya untuk mengamankan agar tidak ada orang biasa yang masuk ke istana.

Orang yang memiliki akses bebas di istana hanya sang kaisar. Para keluarga kaisar juga memiliki akses terbatas di istana.

Karena itulah Istana Zigong dinamakan dengan Zijincheng, Kota Terlarang Ungu.

Nasib Istana Pasca Lengsernya Dinasti Terakhir Tiongkok

Ketika Dinasti Qing runtuh pada tahun 1912, istana ini tidak lagi disebut orang Tiongkok sebagai Zijincheng, melainkan disebut Gugong, yang berarti Bekas Istana.

Pada tahun 1925, istana ini tidak lagi difungsikan sebagai tempat tinggal kaisar, dan diubah fungsi menjadi Museum Istana (Palace Museum).

Kemegahan dan kesakralan tempat tinggal kaisar Tiongkok kini telah menjadi obyek wisata yang laris baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Baca juga: Dinasti Qing: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ,Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com