Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Kompas.com - 26/05/2023, 00:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan abad ke-8, lalu pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Di Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di Bhumi Mataram (sekarang Yogyakarta).

Dalam sejarahnya, pusat kerajaan ini kemudian mengalami beberapa kali perpindahan hingga sampai ke Jawa Timur.

Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 732-760 M, dan kerajaan ini runtuh pada 1007 M.

Lalu, apa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno?

Baca juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno bermula ketika kerajaan ini terpecah menjadi dua bagian.

Kerajaan Mataram Kuno pertama kali dipimpin oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.

Hal ini dibuktikan dengan Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan.

Selama memerintah, Raja Sanjaya dikenal sebagai sosok raja yang adil, bijaksana, dan taat beragama.

Di bawah pemerintahannya juga, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin meluas dan rakyatnya hidup sejahtera.

Kerajaan ini juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu, yang dibuktikan dengan banyaknya pendeta yang berkunjung dan menetap di Mataram.

Sayangnya, pada pertengahan abad ke-8, Raja Sanjaya meninggal dunia. Kedudukannya kemudian digantikan oleh sang putra, Rakai Panangkaran.

Setelah Rakai Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kekosongan kekuasaan karena ia tidak memiliki pewaris tahta.

Akibatnya, jabatan raja diberikan kepada Mpu Sindok, penasihatnya.

Baca juga: Mpu Sindok, Raja yang Memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Saat Mpu Sindok berkuasa, kondisi Kerajaan Mataram Kuno telah dibagi menjadi dua, yaitu Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com