Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwal Golf di Indonesia, Hindia Belanda dan Jepang Ambil Peranan

Kompas.com - 11/05/2023, 20:37 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Golf adalah cabang olahraga prestasi yang juga dikenal di Indonesia.

Ikhwal golf di Indonesia memang berkaitan dengan penjajah Hindia Belanda dan Jepang.

Baik Hindia Belanda dan Jepang ambil peranan dalam sejarah golf di Indonesia.

Orang Belanda mulai memainkan golf pada 1297.

Orang Belanda mengadaptasi golf dari Skotlandia.

Orang Belanda memainkan golf menggunakan bola kulit dan tongkat.

Perjalanan sejarah pada akhirnya membawa golf ke negeri jajahan, Indonesia.

Baca juga: Anak Ikut UTBK di UMM, Ortu Diajak Keliling Kampus Naik Mobil Golf

Golf

Laman sumber literatur Kompas.com edisi 4 Mei 2023 menyebut bahwa olahraga golf di Indonesia kian marak dipertandingkan.

Lapangan golf juga semakin banyak tersedia.

Salah satu lapangan golf legendaris di Jakarta adalah Lapangan Golf Rawamangun, sejak 1937.

Yang menarik, klub golf di Hindia Belanda, Batavia Golf CLub (BGC), justru didirikan dan beranggotakan orang Inggris, bukan orang Belanda.

Pendiri BGC pada 1872 itu adalah T.C. Wilson dan A. Gray.

Beranggotakan 16 orang, BGC bermain di lapangan golf pertama di Jakarta, di Koningsplein alias di kawasan Gambir.

Sempat tak ada kegiatan selama 20 tahun, BGC aktif kembali pada 1894.

Pada 1942, tatkala Jepang menjajah Indonesia, istilah Belanda untuk golf diubah dengan istilah lokal.

BGC kemudian berganti nama menjadi Djakarta Golf Klub (DGK).

Orang Indonesia pertama yang menjadi Presiden DGK adalah E. Martadinata pada 1960.

Perusahaan tanda tangan digital Privy  menggelar ajang Privy Golf Point  Tournament 2023 di Sentul Highland Golf Club, Sentul, Kamis (11/5/2023). 


Golf Privy Perusahaan tanda tangan digital Privy menggelar ajang Privy Golf Point Tournament 2023 di Sentul Highland Golf Club, Sentul, Kamis (11/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Stori
Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Stori
Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Stori
6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

Stori
Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Stori
Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Stori
Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Stori
Peninggalan Kerajaan Gupta

Peninggalan Kerajaan Gupta

Stori
'Rumus' Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

"Rumus" Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

Stori
Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Stori
Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Stori
Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com