KOMPAS.com - Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang dirayakan oleh umat Muslim di dunia.
Umumnya, ibadah kurban dilakukan dengan melakukan penyembelihan hewan ternak untuk dipersembahkan kepada Allah.
Dalam agama Islam, ibadah kurban disebut juga dengan Idul Adha.
Lalu, mengapa Idul Adha disebut sebagai hari raya kurban?
Baca juga: Sejarah Hari Raya Idul Adha
Kurban berasal dari bahasa Arab, al-qurbanu.
Secara bahasa, kurban berarti menyembelih hewan unta, sapi, dan kambing pada hari raya Idul Adha dan pada tiga hari tasyriq.
Pada dasarnya, kurban berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah demi meraih kedekatan dan wasilah.
Nama lain dari kurban adalah udhiyah atau idhayah atau dhahiyayah, dan adhah.
Oleh sebab itu, hari kurban disebut juga sebagai Idul Adha.
Lebih lanjut, perintah berkurban sendiri berawal dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail, dalam menunaikan perintah Allah.
Ketika Nabi Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim bermimpi mengorbankan putranya untuk disembelih.
Nabi Ismail merupakan anak pertama Nabi Ibrahim yang lahir setelah penantian panjang.
Nabi Ibrahim pun kebingungan menanggapi mimpinya tersebut. Akan tetapi, ia tidak serta-merta langsung mengingkari mimpi tersebut.
Baca juga: Perang Ketupat, Tradisi Unik Menjelang Ramadhan
Justu nabi memilih untuk merenungi mimpi tersebut dan memohon petunjuk kepada Allah.
Malam selanjutnya, mimpi yang sama kembali terulang. Mimpi itu terus terulang hingga malam ketiga.