Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Laras di Kalimantan Selatan

Kompas.com - 08/05/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Candi Laras merupakan satu dari sedikit bangunan candi yang ditemukan di Kalimantan Selatan.

Secara administratif, Candi Laras terletak di Desa Candi Laras, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Saat ditemukan, candi ini sudah hancur. Meski Candi Laras telah diakui sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi, kondisinya sangat memprihatinkan karena tidak dirawat.

Bagaimana sejarah Candi Laras?

Baca juga: Sejarah Candi Sadon di Magetan

Sejarah dan fungsi Candi Laras

Bangunan Candi Laras telah hancur, dan ketika dilakukan ekskavasi hanya ditemukan reruntuhan bata yang tidak membentuk struktur serta temuan lepas berupa fragmen prasasti dan arca.

Karena minimnya data yang tersedia, cukup sulit untuk mengetahui siapa yang membangun candi ini dan kapan pembanguannya dilakukan.

Kegiatan ekskavasi pada 1997 menemukan tonggak-tonggak kayu ulin yang sangat panjang.

Dari temuan itu, diduga Candi Laras dibangun dari struktur bata yang disangga dengan balok-balok kayu ulin.

Baca juga: Candi Simbatan, Petirtaan di Magetan dari Masa Kerajaan Medang

Untuk memperkirakan usia candi, para peneliti menggunakan data arkeologi yang relevan seperti fragmen prasasti dan arca Buddha.

Melansir laman Kemdikbud, benda-benda arkeologi pendukung Candi Laras terdiri dari arca babi dari batu alam, arca Buddha Dipangkara, dan fragmen batu tulis atau prasasti.

Benda-benda arkeologi tersebut berukuran kecil dan tempat penemuannya cukup jauh, sekitar 450-650 meter, dari lokasi situs.

Arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari bahan perunggu memiliki ukuran panjang 21 cm dan lebar 8 cm.

Arca dalam keadaan berdiri dengan sikap kaki tegak (samabhangga) dan kedua tangannya tampak diangkat ke depan.

Meski kedua lengan bawah arca telah patah dan hilang, diduga lengannya bersikap abhayamudra dengan tangan kiri memegang jubah.

Sedangkan rambut arca Buddha Dipangkara diigambarkan ikat membentuk ushnisa dan di tengah dahinya terdapat urna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com