Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Beliung Persegi dan Kapak Lonjong

Kompas.com - 16/04/2023, 06:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Beliung persegi dan kapak lonjong merupakan dua hasil kebudayaan zaman Neolitikum atau zaman batu muda.

Kesamaan lainnya, beliung persegi atau kapak persegi dan kapak lonjong terbuat dari batu.

Meski sama-sama terbuat dari batu dan berasal dari zaman Neolitikum, dua peralatan tersebut memiliki banyak perbedaan.

Apa saja perbedaan antara beliung persegi dan kapak lonjong?

Baca juga: Beliung Persegi, Alat Batu Paling Dominan dari Zaman Neolitikum

Beliung persegi

Beliung persegi berbentuk persegi empat memanjang dan seluruh permukaannya digosok halus, kecuali bagian pangkal yang merupakan tempat ikatan tangkainya.

Bagian ujung pemukaan bawah dan atasnya diasah untuk menciptakan tajaman yang miring seperti pada tajaman pahat buatan masa kini.

Fungsi beliung persegi cukup beragam, tergantung ukuranya. Beliung persegi berukuran besar digunakan untuk mencangkul dan mengerjakan kayu, sedangkan yang kecil biasanya untuk mengukir atau memahat.

Panjang beliung kecil biasanya sekitar 4 cm, sedangkan yang besar bisa mencapai 25 cm.

Beliung persegi dapat dibuat dari batuan biasa seperti gamping hingga batuan semi permata.

Penggunaan jenis batuan pun kerap menentukan fungsi dari beliung, misalnya sebagai alat kerja pertanian, benda upacara, atau benda pertukaran.

Beliung persegi ditemukan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia bagian barat.

Di luar Indonesia, beliung persegi ditemukan di Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina, Taiwan, China, Jepang, dan Polinesia.

Baca juga: Kapak Lonjong: Ciri-ciri, Lokasi Penemuan, dan Fungsinya

Beragam bentuk kapak lonjong.Wikimedia Commons Beragam bentuk kapak lonjong.

Kapak lonjong

Nama kapak lonjong diambil dari bentuk penampang alat batu ini yang berbentuk lonjong.

Bentuk keseluruhan alat ini lonjong seperti bulat telur, di mana pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah hingga tajam.

Umumnya, kapak lonjong terbuat dari batu kali berwarna kehitaman, seperti kapak batu yang sampai sekarang masih digunakan di Papua.

Selain itu, ada pula kapak lonjong yang terbuat dari jenis nefrit berwarna hijau tua.

Baca juga: Apa Itu Walzenbeil dan Kleinbeil?

Ukuran kapak lonjong dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni kapak lonjong berukuran besar dan kecil.

Kapak lonjong berukuran besar disebut Walzenbeil, sedangkan yang berukuran kecil dinamakan Kleinbeil.

Kapak lonjong berukuran besar atau Walzenbeil digunakan sebagai alat bercocok tanam, sementara Kleinbeil berfungsi sebagai wasiat atau pusaka yang mengandung unsur mistis dan tidak digunakan sebagai alat perkakas.

Daerah penemuan kapak lonjong di Indonesia hanya terbatas di wilayah bagian timur, seperti di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Leti, Tanimbar, dan Papua.

Sedangkan di luar Indonesia, kapak lonjong ditemukan di Myanmar, China, Manchuria, Taiwan, Jepang, Filipina, dan India.

Baca juga: Apakah Kapak Penetak Sama dengan Kapak Perimbas?

Perbedaan beliung persegi dan kapak lonjong

Secara lebih mudah, perbedaan antara beliung persegi dan kapak lonjong dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Beliung persegi Kapak lonjong
Beliung persegi berbentuk persegi empat memanjang Kapak lonjong berbentuk lonjong seperti bulat telur
Beliung persegi berukuran besar digunakan untuk mencangkul dan mengerjakan kayu, sedangkan yang kecil untuk mengukir atau memahat Kapak lonjong berukuran besar digunakan sebagai alat bercocok tanam, sementara yang kecil berfungsi sebagai pusaka yang mengandung unsur mistis
Beliung persegi terbuat dari batu gamping Kapak lonjong terbuat dari batu kali berwarna kehitaman
Beliung persegi tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia bagian barat Kapak lonjong ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com