Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Konferensi Asia Afrika, Saksi Terselenggaranya KAA Bandung 1955

Kompas.com - 13/04/2023, 20:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Konferensi Asia-Afrika adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Bandung, Jawa Barat.

Museum Konferensi Asia-Afrika terletak di sebuah bangunan bersejarah, yang dikenal sebagai Gedung Merdeka.

Gedung Merdeka merupakan tempat Konferensi Asia-Afrika (KAA) berlangsung selama 18-24 April 1955.

Melalui museum ini, pengunjung dapat memahami lebih dalam tentang Konferensi Asia-Afrika yang menjadi tonggak sejarah dalam perjuangan kemerdekaan dan kerja sama antara negara-negara di Asia dan Afrika.

Museum KAA juga merupakan tempat yang menarik bagi penggemar sejarah, budaya, dan diplomasi internasional untuk mengenal lebih lanjut tentang hubungan antara negara-negara di Asia dan Afrika.

Baca juga: Keterkaitan KAA dengan Organisasi GNB

Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika

Museum ini didirikan sebagai penghargaan terhadap Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada 1955.

Konferensi Asia Afrika merupakan sebuah keberhasilan luar biasa yang diraih oleh negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka pada masa itu.

Bagaimana tidak, Indonesia sebagai tuan rumah konferensi tersebut kala itu masih berusia 10 tahun. Oleh karena itu, keberhasilan menyelenggarakan KAA tentu ini bukan hal biasa bagi Indonesia.

Baca juga: Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA)

Keberhasilan negara-negara muda di Asia dan Afrika dalam mendapatkan sorotan dunia atas gagasannya yang dituangkan dalam forum itu, belum bisa lepas dari memori.

Pasca-terselenggaranya KAA, seringkali negara-negara Asia-Afrika mempertanyakan tentang kondisi Gedung Merdeka dan Bandung yang menjadi simbol kerja sama luar biasa tersebut.

Salah satu orang yang sering mendapatkan pertanyaan mengenai hal tersebut dari para delegasi KAA adalah Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.

Prof. Mochtar yang kala itu menjabat sebagai menteri luar negeri, kerap mendapat pertanyaan dan saran mengenai Gedung Merdeka yang menjadi saksi KAA.

Oleh sebab itu, ia kemudian mengutarakan keinginannya menjadikan Gedung Merdeka sebagai museum melalui forum Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika pada 1980.

Gagasan ini kemudian disambut dengan meriah oleh berbagai kalangan, termasuk Soeharto sebagai presiden Indonesia saat itu.

Gedung Merdeka kemudian secara resmi menjadi Museum Konferensi Asia Afrika setelah disahkan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980 dalam acara puncak Peringatan 25 Tahun KAA.

Baca juga: Manfaat KAA bagi Dunia dan Indonesia

Koleksi Museum

Museum Asia Afrika di Bandung, memiliki berbagai koleksi terkait penyelenggaraan KAA dan sejarah hubungan negara-negara Asia dan Afrika.

Dokumen dan koleksi yang tersimpan di Museum Konferensi Asia Afrika meliputi:

  1. Artefak Konferensi Asia-Afrika: Museum ini menyimpan dokumen asli, foto-foto, dan artefak yang berhubungan dengan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
  2. Bahan arsip: Museum ini juga memiliki koleksi dokumen sejarah dan bahan arsip yang terkait dengan perjalanan sejarah negara-negara Asia dan Afrika.
  3. Pakaian dan aksesori: Koleksi museum ini juga mencakup pakaian, aksesoris, dan atribut yang digunakan oleh para delegasi dan pemimpin negara pada saat Konferensi Asia-Afrika.
  4. Buku, majalah, dan publikasi: Koleksi museum juga meliputi buku, majalah, dan publikasi terkait dengan Konferensi Asia-Afrika.

Koleksi-koleksi ini membantu pengunjung memahami lebih baik tentang sejarah dan arti penting Konferensi Asia-Afrika dan peran negara-negara Asia dan Afrika dalam konteks global.

Baca juga: Peran Aktif Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com