Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Kudadu, Bukti Keberhasilan Raden Wijaya Melawan Mongol

Kompas.com - 10/01/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prasasti Kudadu adalah prasasti peninggalan zaman Majapahit yang bertuliskan angka 1216 Saka atau 1294 M.

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak, Jawa Timur.

Prasasti Kuda menceritakan tentang keberhasilan Raden Wijaya dalam mengusir musuhnya, yaitu Mongol, dan berhasil naik takhta sebagai Raja Majapahit sejak 1293 hingga 1309.

Bagaimana asal-usul Prasasti Kudadu?

Baca juga: Raden Wijaya, Pendiri Kerajaan Majapahit

Asal-usul

Terdapat dua prasasti yang bercerita tentang keberhasilan Raden Wijaya mengusir musuh dan menjadi raja di Majapahit.

Menurut salah seorang epigraf, kedua prasasti itu dikeluarkan oleh Raden Wijaya. Salah satunya adalah Prasasti Kudadu.

Prasasti Kudadu mengisahkan tentang penetapan Desa Kudadu sebagai daerah perdikan bagi rama atau pejabat Desa Kudadu.

Pada bagian samandha, yaitu bagian yang menyebutkan sebab pemberian anugerah, dikatakan bahwa rama desa itu telah berjasa memberi tempat persembunyian bagi Raja Kertarajasa atau Raden Wijaya.

Saat itu, Raden Wijaya masih belum menjadi raja. Ia dikejar-kejar oleh musuh sampai akhirnya tersesat di Desa Kudadu.

Musuh yang mengejarnya bernama Sri Jayakatwang atau Raja Gelang Gelang.

Namun, setelah berhasil mengalahkan musuhnya, Raden Wijaya pun naik takhta sebagai Raja Majapahit dengan masa kepemimpinan sejak 1293 hingga 1309.

Setelah dinobatkan sebagai raja, Raden Wijaya melakukan balas jasa dengan menetapkan Desa Kudadu sebagai desa perdikan.

Desa perdikan adalah desa dengan hak-hak istimewa yang diberikan oleh sang raja kepada rakyatnya yang berjasa membantunya.

Kisah ini kemudian dituliskan pada Prasasti Kudadu.

 

Referensi:

  • Boechari. (2012). Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  • Lombard, Densy. (1996). Nusa Jawa: Silang Budaya Jaringan Asia 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com