Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa ke Indonesia

Kompas.com - 01/12/2022, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Salah satu latar belakang para pedagang Eropa mencari Kepulauan Indonesia sekitar abad ke-15 dan 16 adalah pencarian rempah-rempah.

Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia tidak bersamaan, mereka juga menempuh jalur yang berbeda.

Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia diawali oleh bangsa Portugis, kemudian disusul Spanyol, Inggris, dan Belanda.

Berikut ini jalur kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.

Baca juga: Faktor Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa

Rute penjelajahan samudra bangsa Portugis

Portugis dan Spanyol adalah dua bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.

Karena sempat terjadi perseteruan antara dua negara, lahirlah Perjanjian Tordesillas pada 7 Juni 1494.

Lewat perjanjian tersebut, Portugis dan Spanyol sepakat membagi dunia menjadi dua bagian dengan garis demarkasi/khayal yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.

Daerah di sisi barat garis adalah kekuasaan Spanyol, sementara Portugis di sisi timur.

Oleh karena itu, dalam melakukan penjelajahan samudra bangsa Portugis menempuh jalur timur, yakni lewat pantai barat Afrika sampai ke Tanjung Harapan, kemudian menyusuri pantai timur Afrika menuju ke Kalikut (India), terus ke timur hingga akhirnya mencapai Kepulauan Indonesia melalui Selat Malaka.

Pada 1511, bangsa Portugis telah menduduki Malaka dan setahun kemudian tiba di Maluku.

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Rute penjelajahan samudra bangsa Spanyol

Akibat Perjanjian Tordesillas, jalur pelayaran bangsa Spanyol ke Indonesia untuk pertama kalinya bertolak berlakang dari bangsa Portugis.

Bangsa Spanyol, di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinand Magellan, menempuh jalur barat.

Pada 20 September 1513, Fernando de Magelhaens beserta lima kapalnya (San Antonio, Concepcion, Victoria, Santiago, Trinidad) bertolak dari Spanyol menuju ke barat, melayari Samudra Atlantik.

Setelah dua bulan berlayar, ekspedisi Magelhaens telah melewati Brazil, Argentina, dan memasuki samudra yang sangat tenang, yang kemudian dinamai Pasifik.

Pada Maret 1520, armada Magelhaens mencapai Kepulauan Filipina. Namun, karena Magelhaens meninggal di Filipina, rombongan yang tersisa melanjutkan pelayaran di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano, yang mencapai Kepulauan Maluku pada November 1521.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com