Gunung Everest, Sejarah Mera dan Island

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Everest adalah puncak tertinggi dari pegunungan Himalaya.

Literatur karya di laman Kompas.com edisi 8 Mei 2022 menunjukkan bahwa Everest menjadi tujuan dari banyak pendaki menuju puncaknya.

Gunung Everest memiliki ketinggian 8.849 meter atau 29.032 kaki.

Sempat ditutup lantaran pandemi Covid-19, jalur pendakian Gunung Everest dibuka kembali oleh pemerintah Nepal untuk musim semi 2022 atau pada pertengahan April sampai dengan akhir Mei.

Mera

pixabay.com Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari gerak konvergen dua lempeng benua

Selain Gunung Everest, pegunungan Himalaya juga memiliki Puncak Mera atau Mera Peak.

Mera Peak dan Gunung Everest adalah dua dari puncak pegunungan Himalaya.

Selain keduanya, ada juga Puncak Island atau Island Peak, Lhotse, Cho Oyu, Makalu, dan Kanchenjunga.

Mera Peak memiliki ketinggian hingga 6479 meter.

Menurut literatur berjudul "Mera" karya Mario Fantin, American Alpine Jurnal (1976), jalur pendakian ke Mera Peak atau Puncak Mera ada tiga.

Ketiga jalur pendakian Mera Peak atau Puncak Mera adalah melalui sisi utara.

Jalur ini relatif mudah dan cocok bagi pendaki pemula Mera Peak atau Puncak Mera.

Jalur berikutnya adalah melalui sisi barat dan sisi selatan Mera Peak atau Puncak Mera.

Island

NASA Earth Observatory/Lauren Dauphin Gambar gletser Himalaya tanpa lapisan salju baru. Pada bulan Januari, pegunungan Himalaya selalu diselimuti salju baru, tapi pada Januari 2021, hujan salju baru tidak turun.

Puncak Island atau Puncak Peak juga memiliki sejarah pendakian unik di pegunungan Himalaya.