Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Sepak Bola, Sejarah Pernah Jadi "Anak Tiri"

Kompas.com - 20/10/2022, 13:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah sepak bola atau SSB adalah lembaga pembinaan pemain usia dini paling dasar di bawah PSSI.

PSSI atau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia adalah federasi sepak bola Indonesia.

Laman Gramedia.com yang menampilkan tulisan-tulisan di Buku Jago Sepak Bola untuk Pemula Nasional dan Internasional buah karya Reki Siaga Agustina, Ilmu Cemerlang Group (2020), menyebut bahwa sekolah sepak bola (SSB) sudah ada sejak 1990 di Indonesia.

Catatan yang sama juga ada pada laman Kompas.com, Group Kompas Gramedia (KG), pada tulisan edisi 19 Mei 2022.

Di situ termaktub informasi bahwa sekolah sepak bola membuat anak-anak usia sekolah dasar (SD) belajar membenahi kemampuan bermain sepak bola dan memperkuat pengertian sepak bola mereka.

Baca juga: Momen Darius Sinathrya Melepas Anak Keduanya Sekolah Sepak Bola ke Perancis demi Ikuti Jejak Sang Kakak

Nama sekolah sepak bola atau SSB mengemuka saat Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI dijabat oleh Ronny Pattinasarany.

Ronny adalah mantan pesepak bola timnas Indonesia era 1970-1980.

Ronny menduduki jabatan di PSSI itu pada 1999-2003.

Ilustrasi Bola VoliBAIRNSDALEVOLLEYBALL.COM Ilustrasi Bola Voli

Anak tiri

Ilustrasi sepak bola.Ilustrasi | Shutterstock Ilustrasi sepak bola.

Catatan menunjukkan bahwa kepengurusan sepak bola PSSI di ranah lokal yakni asosiasi kota, asosiasi kabupatan, dan asosiasi provinsi acap menempatkan SSB sebagai "anak tiri".

Mayoritas SSB masih dikelola pihak swasta, bukan PSSI.

Kuat dugaan, klub sepak bola profesional bahkan punya kecenderungan mencomot pemain-pemain dari SSB.

Sementara, pada masa-masa awal SSB itu, klub bahkan tak punya SSB sendiri.

Turnamen SSB kali pertama terlaksana pada 1999.

Nama turnamen itu adalah Kid's Soccer Tournament (KST).

KST adalah gabungan dari 16 sekolah sepak bola atau SSB peserta KST.

Ilustrasi bolaFreepik Ilustrasi bola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com