JAKARTA, KOMPAS.com - Panel surya menjadi salah satu energi terbaru idaman.
Pasalnya, panel surya bisa dipasang di mana saja secara praktis mulai dari rumah hingga di atap kendaraan.
Laman Kompas.com edisi 17 Oktober 2022 sebagai sumber literatur menulis bahwa panel surya mampu bertahan hingga 30 tahun pemakaian.
Baca juga: Kenapa Panel Surya Perlu Dipasang Miring? Ternyata Ini Alasannya
Fotovoltaik
Pada panel surya, yang mengumpulkan energi dari pancaran sinar matahari, ada efek fotovoltaik.
Adalah ahli fisika asal Prancis Alexandre Edmund Bacquerel yang menemukan efek fotovoltaik pada abad ke-18.
Efek fotovoltaik adalah efek yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
Selanjutnya, teknologi fotovoltaik mendapatkan pengembangan dari tokoh Willoughby Smith.
Smith menyebut pada tulisannya berjudul "Effect of Light on Selenium during The Passage of an Electric Current" keluaran 20 Februari 1873 bahwa selenium memiliki efek fotovoltaik lebih baik.
Panel surya
Melalui berbagai pengembangan, efek fotovoltaik dengan selenium terwujud dari penemuan panel surya.
Charles Fritts, ilmuwan dari New York, Amerika Serikat, menemukan panel surya.
Angka tahunnya adalah 1883.
Panel surya temuan Charles Fritts terbuat dari selenium dengan lapisan tipis emas.
Panel surya temuan Charles Fritts mendapat penyempurnaan lagi oleh Russel Ohl.