KOMPAS.com - Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tanggung jawab pemerintah dan rakyat adalah mempertahankan kedaulatan dan meraih pengakuan kemerdekaan dari negara.
Puncak mempertahankan kedaulatan Indonesia terjadi pada Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.
Penyerahan kedaulatan Indonesia pun menandai berakhirnya agresi militer dan upaya Belanda untuk menduduki kembali Nusantara.
Baca juga: Kedaulatan di Indonesia
Meskipun proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, hal ini tidak serta-merta membuat Belanda bersedia mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
Indonesia masih harus berusaha mempertahankan kemerdekaan, baik dengan melakukan gencatan senjata ataupun diplomasi.
Upaya diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan serangkaian perundingan bersama Belanda yang sudah berlangsung sejak 1946 hingga 1949.
Ada tiga perundingan yang terjadi, salah satunya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, sejak 23 Agustus hingga 2 November 1949.
KMB menjadi upaya diplomasi terakhir untuk sepenuhnya membebaskan Indonesia dari Belanda setelah dua perundingan sebelumnya, yaitu Linggarjati (1946) dan Renville (1947) mengalami kegagalan.
Baca juga: Hasil Perundingan Renville dan Dampaknya bagi Indonesia
Kegagalan ini dapat dilihat karena Belanda masih terus melancarkan serangan kepada Indonesia melalui Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II.
Dalam KMB, Indonesia mengirimkan tim delegasi yang dipimpin langsung oleh Mohammad Hatta.
Perundingan pun berjalan dengan cukup alot dan lamban.
Kendati demikian, pada 2 November 1949, Indonesia dan Belanda berhasil mencapai kesepakatan dengan menandatangani persetujuan KMB.
Isi KMB adalah:
Penyerahan kedaulatan Indonesia diadakan tanggal 27 Desember 1949 di dua tempat, yaitu Amsterdam, Belanda, dan Jakarta.
Referensi: