KOMPAS.com - Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian penting di masa lampau dalam kehidupan manusia.
Dalam mempelajari ilmu sejarah, ada tiga hal penting yang perlu diketahui, salah satunya adalah kronologi.
Apa itu konsep kronologi sejarah?
Baca juga: Mengapa Sejarah Berkaitan dengan Masa Depan?
Secara etimologis, kronologi berasal dari bahasa Yunani, chronoss, yang berarti waktu dan logos berarti ilmu.
Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyusun sebuah peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai runtutan waktunya.
Cara berpikir kronologis dapat mempermudah manusia dalam melakukan rekonstruksi terhadap segala peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu.
Dalam sejarah, kronologi sangat dibutuhkan agar semakin mudah dipahami dan dipelajari, karena sudah diurutkan sehingga rangkaian peristiwa tersebut dapat menjadi satu kesatuan yang utuh dan padu.
Baca juga: Konsep Berpikir Kronologis dan Ciri-cirinya
Berikut ini ciri-ciri berpikir kronologis:
Maksud dari bersifat vertikal adalah mengacu pada urutan kejadian yang sudah berlangsung sehingga setiap kejadian akan diurutkan dari awal hingga akhir alias runtut.
Ciri selanjutnya adalah menekankan pada durasi kejadian, di mana mempelajari sejarah atau kejadian yang sudah terjadi, membutuhkan proses waktu.
Lewat berpikir kronologis, sejarah atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat memberikan hasil atau informasi yang lengkap karena cakupannya luas.
Baca juga: 4 Konsep Waktu dalam Sejarah dan Contohnya
Dalam berpikir kronologis juga ada perbandingan. Maksudnya, hasil yang didapat bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan.
Contohnya, sebab akibat atau kejayaan dan keruntuhan dari peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Lewat berpikir kronologis manusia juga bisa mengamati atau memeriksa kesinambungan kejadian berdasarkan informasi yang diperoleh.
Informasi ini kemudian akan diolah dan dijelaskan kesinambungannya antara satu kejadian dengan kejadian masa lampau.
Hal ini dilakukan karena ada penekanan pada waktu kejadian antara satu sama lain yang masih saling berkaitan.
Contoh dari konsep kronologi sejarah ialah pembentukan pemerintahan demokrasi liberal hingga lahirnya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959.
Referensi: