Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Merpati Dipilih sebagai Penyampai Pesan Jarak Jauh?

Kompas.com - 14/09/2022, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini yang telah modern, penyampaian pesan atau informasi dapat dilakukan secara cepat melalui berbagai macam media.

Sebelum media komunikasi berkembang, penyampaian pesan jarak jauh dilakukan dengan bantuan burung merpati.

Merpati yang telah dilatih atau dijuluki merpati pos, dapat mengantarkan pesan yang ditulis pada lembaran yang dikaitkan di kakinya, kepada pihak yang dituju dalam jarak yang jauh dan kembali ke tempat asalnya.

Lantas, mengapa burung merpati dipilih sebagai penyampai pesan jarak jauh?

Baca juga: Mengapa Manusia Baru Muncul di Zaman Kuarter?

Merpati memiliki kemampuan navigasi dan naluri alamiah

Burung merpati dipilih sebagai penyampai pesan jarak jauh karena memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa dan naluri alamiah untuk kembali ke sarang.

Menurut beberapa penelitian, merpati pos bisa kembali ke rumahnya setelah terbang lebih dari 1.600 mil dengan kecepatan tinggi mencapai 60 mil per jam.

Penelitian belum dapat mengungkap secara jelas bagaimana merpati memiliki kemampuan navigasi yang demikian hebat.

Namun, para ilmuwan menduga bahwa merpati menggunakan berbagai sumber, seperti arah Matahari, medan magnet bumi, pola bintang, dan bau, untuk membantunya menemukan arah.

Oleh karena itu, ketika cuaca buruk seperti sedang hujan lebat, kabut, dan bersalju, pengiriman pesan menggunakan merpati terkadang dihindari karena kondisi alam tersebut dapat mengganggu kemampuan navigasinya.

Baca juga: Mengapa Nama Tanjung Badai Diganti Menjadi Tanjung Harapan?

Pelatihan merpati pos

Burung merpati penyampai pesan.Dok. Imperial War Museums Burung merpati penyampai pesan.
Sejarah penggunaan merpati pos sebagai penyampai pesan jarak jauh dapat ditelusuri dari zaman kuno.

Dalam catatan sejarah, domestikasi merpati telah dilakukan oleh masyarakat Mesir Kuno, dan dilakukan juga oleh bangsa Romawi Kuno.

Penyampaian pesan menggunakan merpati terus dilakukan hingga abad ke-20, khususnya di kalangan militer, surat kabar, dan pialang saham.

Hal itu dilakukan karena pengiriman pesan memakai merpati dinilai memiliki sedikit risiko, misalnya terhindar dari kecelakaan, penundaan tidak terduga, dan kerahasiaan lebih terjamin.

Sebelum dikenal sebagai burung pembawa pesan, merpati disadari dapat kembali ke rumahnya meski telah mencari makan, berburu, dan terbang ke segala arah dalam jarak yang jauh.

Selain itu, merpati juga relatif jinak dan cepat berkembang biak.

Baca juga: Mengapa Konstantinopel Diperebutkan?

Pelatihan kemudian dilakukan secara hati-hati, untuk membentuk burung merpati pos yang dapat membawa pesan dalam jarak jauh.

Umumnya, merpati yang kakinya telah diberi pesan dimasukkan ke kandang dan diangkut ke suatu tujuan, sebelum akhirnya dilepaskan dan dibiarkan kembali pulang.

Pesan biasanya ditulis di gulungan kecil yang dimasukkan ke tabung logam kecil dan dikaitkan di kaki merpati. Pelatihan dilakukan secara bertahap, dengan terus menambah jarak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com