Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Sinkronis dan Diakronis?

Kompas.com - 08/09/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah tidak hanya berfokus pada kejadian yang terjadi pada masa lampau, melainkan juga merupakan ilmu yang kaya akan pengetahuan.

Manusia ataupun benda dapat menyimpan sebuah kisah sejarah penting yang pernah terjadi.

Manusia mampu berperan sebagai sejarawan dengan menerapkan kerangka berpikir sejarah untuk menggali informasi pada masa lalu.

Oleh karena itu, untuk mengungkap sebuah peristiwa sejarah, dibutuhkan kemampuan berpikir secara sinkronis dan diakronis.

Baca juga: Memahami Sejarah Secara Sinkronik dan Diakronik

Bersifat sinkronis

Kata sinkronik atau sinkronis berasal dari bahasa Yunani, syn, yang berarti dengan, dan chronoss, yang berarti waktu.

Jika disimpulkan, makna sejarah secara sinkronis adalah mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu secara lebih mendalam.

Alasan sejarah bersifat sinkronis karena ilmu ini dapat menjelaskan tentang bagaimana berbagai aspek tersebut berpengaruh terhadap terjadinya sebuah peristiwa dalam rentang waktu tertentu.

Contoh peristiwa sejarah yang bersifat sinkronis adalah penyerbuan Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya oleh Belanda di Tegalrejo pada 20 Juli 1825.

Apabila dilihat dari sifat sinkronisnya, Perang Diponegoro diketahui dimulai pada 20 Juli 1815.

Pertempuran berlangsung secara pelik ketika Pangeran Diponegoro membuat beberapa strategi guna menghalangi adanya bantuan dari luar untuk Belanda, menghimpun dukungan dari bupati, ulama, dan bangsawan, serta membagi wilayah pertahanan.

Pada akhirnya, Diponegoro berhasil bersembunyi di Desa Selarong dan menyusun strategi perang di sana.

Ciri-ciri sejarah bersifat sinkronis adalah:

  • Menganalisis peristiwa sejarah di masa tertentu.
  • Dikaji secara lebih mendalam dan sistematis.
  • Cakupan kajian lebih sempit.
  • Menitikberatkan pada pola-pola, gejala, dan karakter peristiwa sejarah.

Baca juga: Kenapa Sejarah Diibaratkan seperti Pohon?

Diakronis

Secara etimologi, diakronik atau diakronis berasal dari bahasa Latin, dia, yang berarti melintas, melampaui, dan chronicus, yang berarti waktu.

Maksud diakronis adalah memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang atau dengan kata lain disebut dengan berpikir secara kronologis atau berurutan.

Kronologis adalah catatan kejadian yang berurutan sesuai dengan waktu dan urutan kejadiannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com