Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Penting Kerajaan Ternate dalam Dunia Perdagangan pada Masa Lalu

Kompas.com - 06/09/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Ternate didirikan pada abad ke-13 di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583), Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan dan dikenal sebagai kerajaan maritim terkemuka di wilayah timur Indonesia.

Kejayaan kerajaan tidak dapat dipisahkan dari peranan Ternate dalam dunia perdagangan masa itu.

Berikut ini arti penting Kerajaan Ternate dalam dunia perdagangan pada masa lalu.

Baca juga: Mengapa Ternate Dapat Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim?

Ternate, pusat penghasil rempah-rempah

Arti pentingnya Kerajaan Ternate dalam dunia perdagangan pada masa lalu adalah sebagai penghasil rempah-rempah, yang merupakan komoditas perdagangan yang sangat laris.

Sejak zaman dulu, Kepulauan Maluku, termasuk Ternate, dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Bahkan Kepulauan Maluku dijuluki sebagai "The Spicy Island", karena melimpahnya hasil rempah-rempah, khususnya cengkih dan pala.

Hasil utama Kerajaan Ternate seperti cengkih dan pala inilah yang kemudian membawa Ternate ke dalam rantai perdagangan di Nusantara maupun antarbangsa.

Sejak masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya, jalur dagang antara Ternate, Hitu, Jawa Timur, dan China, telah hidup.

Dari situlah para pedagang dari China dan India mengetahui bahwa Maluku terlibat dalam perdagangan di Asia Tenggara berkat hasil rempah-rempahnya yang berlimpah.

Baca juga: Mengapa Maluku Dijuluki The Spicy Island?

Pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya sekitar abad ke-14, hubungan pelayaran dan perdagangan antara pelabuhan Tuban dan Gresik dengan daerah Ternate masih sering terjadi.

Hubungan perdagangan antara Maluku dan Jawa terus berlanjut pada awal abad ke-16, dibuktikan dengan catatan Tome Pires, seorang penulis dari Portugis.

Tome Pires memberikan gambaran Ternate yang didatangi oleh kapal-kapal dari Gresik milik Pate Yusuf.

Masih dari catatan Pires, pelabuhan Ternate diketahui dapat menampung dua atau tiga kapal yang berlabuh.

Rempah-rempah terutama cengkih dan pala yang dimiliki Ternate bahkan mengundang pedagang dari Arab, Timur Tengah, Melayu, dan China, untuk datang langsung ke wilayahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com