Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Marga Asli Simalungun: Sinaga, Saragih, Damanik, Purba

Kompas.com - 07/08/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Simalungun merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara. 

Seperti Sumatera Utara lainnya, mayoritas masyarakat Simalungun adalah Suku Batak dengan berbagai marga.

Ada empat marga asli Simalungun yakni, Damanik, Purba, Saragih, dan Sinaga. Keempat marga ini juga kerap disingkat sebagai SISADAPUR (Sinaga, Saragih, Damanik, Purba).

Adapun, keempat marga tersebut berasal dari marga raja-raja yang pernah memerintah di Tanah Simalungun.

Ada pula beberapa marga berasal dari luar Simalungun yang kemudian menganggap bagian dari empat marga Simalungun.

Berikut ini adalah empat marga asli Simalungun:

Marga Damanik

Salah satu marga di Simalungun adalah Damanik dari kata Simada Manik atau pemilik manik.

Ada riwayat yang menjelaskan bahwa marga Damanik berasal dari raja Kerajaan Nagore di abad ke-12.

Dalam sejarahnya, keturunan Raja Nagore atau Nagur mendapat serangan dari Chola, India.

Akibatnya mereka terusir dari Pamatang Nagur ke daerah Pulau Pandan hingga terbagi menjadi 3. yakni:

  • Marah Silau: Menurunkan Raja Manik Hasian, Raja Jumorlang, Raja Sipolha, Raja Siantar, Tuan Raja Sidamanik dan Tuan Raja Bandar
  • Soro Tilu: Menurunkan marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola
  • Timo Raya: Yang menurunkan raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok

Marga Saragih

Saraguh dalam bahasa Simalungun berasal dari Simada Ragih. Ragih di sini memiliki makna atur, susun, tata, sehingga simada ragih berarti Pemilik aturan atau pengatur, penyusun atau pemegang undang-undang.

Adapun sub marga Saragih adalah:

  • Saragih Garingging yang sebelumnya pergi ke Ajinembah lalu kembali ke Raya
  • Saragih Sumbayak yang keturunan dari Tuan Raya Tongah, Pamajuhi, dan Bona ni Gonrang
  • Saragih Garingging kemudia pecah menjadi dua, yakni Daslak yang menjadi raja di Padang Badagei dan Dajawak yang pergi ke Rakutbeso dan Tanah Karo kemudian menjadi Marga Ginting Jawak.
  • Marga Saragih sendiri merupakan keturunan dari Raja Banua Sobou pada zaman Tuan Rondahaim.

Marga Purba

Menurut Batak Toba, beberapa marga Simamora/Purba Toba berasal dari Bakkara melalui Samosir yang kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku sebagai Purba.

Purba menurut bahasa Sansekerta yaitu Purwa yang memiliki makna timur, gelagat masa datang, pegatur, pemegang Undang-undang, tenungan pengetahuan, cendekiawan/sarjana.

Adapun keturunan dari Marga Purba adalah:

  • Purba Tambak: Berasal daro Dolog Silou yang pergi ke Tanah Karo dan menjadi marga Tarigan Tambah. Purba Tambak sendiri merupakan marga dari raja-raja Kerajaan Dolog Silou
  • Purba Sidasuha/Purba Dasuha: Berasal dari Kerajaan Panei, Simalungun yang pecah menjadi Purba Sidadolog dan Purba Sidagambir.
  • Purba Sigumonrong: Berasal dari Cingkes, Dolok Silau, Simalungun yang keturunannya menyebar ke berbagai daerah, salah satunya adalah Tanah Karo yang kemudian menjadi marga Tarigan Gerneng.
  • Purba Tua: Yang merantau ke Tanah Karo dan menjadi marga Tarigan Tua

Marga Sinaga

Sinaga memiliki makna Simada Naga yang mana Naga dalam mitologi dewa dikenal sebagai penyebab gempa bumi dan longsor.

Nenek moyang Sainaga kemudian menjadi raja di Tanah Djawo dengan marga Sinaga Dadihoyong.

Beberapa sumber mengatakan bahwa marga Sinaga merupakan keturunan dari Raja Tanah Djawo yang berasal dari India.

 

Referensi:

  • Simanjuntak, Batara Sangti. (1978). Sejarah Batak. Medan: K. Sianipar Company.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Stori
Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Stori
Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Stori
6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

Stori
Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Stori
Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Stori
Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Stori
Peninggalan Kerajaan Gupta

Peninggalan Kerajaan Gupta

Stori
'Rumus' Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

"Rumus" Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

Stori
Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Stori
Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Stori
Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com