Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman di Masa Pendudukan Jepang

Kompas.com - 29/07/2022, 19:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanam paksa tidak hanya pernah diberlakukan di masa kolonial Belanda, tetapi juga terulang saat pendudukan Jepang di Indonesia.

Akibat kebijakan tanam paksa, rakyat Indonesia sengsara dan Kerajaan Belanda dikritik.

Kritikan tersebut akhirnya membuat periode tanam paksa di Indonesia dihentikan oleh Belanda.

Baca juga: Mengapa Tentara Jepang Sangat Kejam?

Namun, kekejaman tanam paksa kembali dirasakan rakyat Indonesia saat penjajahan Jepang.

Kala itu, rakyat Indonesia dipaksa memenuhi kebutuhan Jepang dalam Perang Dunia II.

Salah satunya dengan menyediakan beberapa tanaman yang dibutuhkan untuk perang, seperti padi, karet, kina, dan jarak.

Tanaman wajib pada masa penjajahan Jepang

Dalam mengatur penanaman tanaman wajib, Jepang mengeluarkan Undang-undang No 322/1942 yang berisi Gunseikan (kepala militer) mengawasi langsung perkebunan.

Pengawasan diserahkan kepada Saibai Kigyo Kanrikodan (SKK), badan pengawas yang dibentuk Gunseikan.

SKK juga bertindak sebagai pelaksana pembelian dan penentuan harga jual hasil perkebunan.

Saat itu, terdapat beberapa tanaman yang wajib ditanam rakya Indonsia, seperti padi, karet, kina, dan jarak.

Tanaman-tanaman tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda bagi kebutuhan tentara Jepang.

Padi digunakan sebagai bahan olahan makanan pokok tentara Jepang.

Sementara itu, tanaman jarak difungsikan sebagai pelumas senjata. Tanaman kina dan karet juga diwajibkan untuk kebutuhan perang.

Jarak adalah tanaman berbunga yang ditanam untuk diambil bijinya. Biji jarak kemudian menghasilkan minyak yang digunakan untuk pelumas senjata tentara Jepang.

Jepang tidak memiliki ladang minyak, sehingga cukup menggunakan tanaman jarak ini sebagai pengganti minyak pelumas senjata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com