Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan DI/TII di Mana Saja?

Kompas.com - 28/07/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gerakan Darul Islam (DI) adalah gerakan politik yang memiliki tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Gerakan ini juga memiliki pasukannya sendiri yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII) sehingga kerap disebut DI/TII.

Di Indonesia, gerakan DI/TII merupakan salah satu aksi pemberontakan yang cukup sulit ditumpas karena tersebar di berbagai wilayah.

Pemberontakan DI/TII pernah terjadi di wilayah-wilayah berikut ini:

  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Kalimantan Selatan
  • Aceh

Baca juga: Perbedaan Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Barat dan Aceh

Jawa Barat

Pemberontakan DI/TII yang terjadi di Jawa Barat dipimpin oleh Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949.

Terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan Kartosuwiryo terhadap kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Saat itu, kemerdekaan RI dibayang-bayangi kehadiran Belanda yang ingin berkuasa atas Indonesia, terutama setelah Perjanjian Renville ditandatangani pada 1948.

Menurut Kartosuwiryo, perjanjian ini dianggap tidak melindungi warga Jawa Barat.

Akibatnya, Kartosuwiryo memilih mendirikan negara Islam, yaitu Negara Islam Indonesia (NII) yang ia pimpin sendiri.

Sejak saat itu, pergerakan NII semakin berkembang terutama setelah mendapat dukungan dari daerah-daerah lain yang juga merasakan ketidakpuasan terhadap RI.

Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya NII melalui maklumat pemerintah No II/7, yang disebutkan juga bahwa 17 Agustus 1945 adalah akhir kehidupan Indonesia.

Untuk menanggulangi pemberontakan ini, pemerintah mengeluarkan peraturan No. 59 Tahun 1958 yang berisikan penumpasan DI/TII.

Salah satu caranya adalah dengan menurunkan pasukan Kodam Siliwangi dan memberlakukan taktik Pagar Betis guna mempersempit ruang gerak DI/TII.

Pad akhirnya, Kartosuwiryo berhasil dibekuk oleh Letnan Suhanda, pemimpin Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi.

Baca juga: Penyebab Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan

Jawa Tengah

Selanjutnya, pemberontakan DI/TII terjadi di Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fatah.

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah berlangsung sekitar 1949 sampai 1950, yang dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan rakyat dengan penandatanganan Perjanjian Renville.

Amir Fatah dan masyarakat di Jawa Tengah merasa bahwa perjanjian ini lebih banyak merugikan pihak Indonesia, salah satunya terjadi persengketaan di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah.

Akhirnya, pada 23 Agustus 1949, Amir Fatah bersama kelompoknya memutuskan bergabung dalam NII yang dipelopori oleh Kartosuwiryo.

Sejak saat itu, Amir Fatah langsung melancarkan beberapa serangan terhadap TNI dan beberapa desa, seperti Desa Rokeh Djati dan Pagerbarang.

Namun, sebelum pemberontakan DI/TII terjadi di Jawa Tengah, sudah ada lebih dulu gerakan yang serupa dipimpin oleh Abas Abdullah bernama Pasukan Hizbullah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com