Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Migrasi Bangsa Proto Melayu Melalui Jalur Timur

Kompas.com - 14/07/2022, 21:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangsa Proto Melayu merupakan nenek moyang bangsa Indonesia yang datang ke Nusantara sekitar 1500 SM.

Kedatangan bangsa Proto Melayu ke Nusantara melalui dua jalur, yakni jalur barat dan jalur timur.

Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan penghuni Nusantara saat itu.

Buktinya adalah banyaknya peralatan dari batu yang dihaluskan.

Salah satu peralatan Bangsa Proto Melayu adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi Utara.

Baca juga: Bangsa Proto Melayu: Jalur Persebaran, Ciri-ciri, dan Peninggalan

Jalur Timur Rute Migrasi Bangsa Proto Melayu 

Bangsa Proto Melayu awalnya tersebar di Madagaskar sampai pulau paling timur di Pasifik.

Setelah itu, mereka bergerak memasuki Provinsi Yunan di China Selatan dan bermigrasi ke Indocina, Siam, hingga ke Kepulauan Indonesia.

Bangsa Proto Melayu ini tercatat mulai memasuki wilayah Indonesia pada sekitar 1500 SM.

Salah satu jalur persebaran Bangsa Proto Melayu di Nusantara adalah melalui jalur timur.

Adapun jalur timur migrasi Bangsa Proto Melayu adalah melalui Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi.

Setelah masuk lewat Sulawei, Bangsa Proto Melayu lalu menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Tokoh Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berikut adalah peta persebaran bangsa Proto Melayu via jalur timur.

Peta Persebaran Bangsa Proto Melayu ke Indonesia melalui jalur timurw Peta Persebaran Bangsa Proto Melayu ke Indonesia melalui jalur timur

 

Referensi:

  • Sugiarti, Etty. (2010). Ensiklopedia Zaman Prasejarah. Semarang: ALPRIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com