Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piagam Atlantik: Isi dan Tujuannya

Kompas.com - 05/07/2022, 17:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Piagam Atlantik adalah deklarasi yang dibuat oleh Presiden AS Franklin D Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada masa Perang Dunia II.

Piagam Atlantik ditandatangani pada tanggal 14 Agustus 1941 di atas kapal perang Kerajaan Inggris, HMS Prince of Wales, di perairan Samudra Atlantik.

Karena lokasi pertemuannya itu, dokumen tersebut dinamai Piagam Atlantik atau Atlantic Charter.

Tujuan dibentuknya Piagam Atlantik adalah untuk mendeklarasikan hak kebebasan, kemerdekaan, serta perdamaian dunia selama perang hingga masa mendatang.

Di antara poin-poin Piagam Atlantik adalah mengenai hak suatu negara untuk memilih pemerintahannya sendiri, pelonggaran pembatasan perdagangan, dan permohonan perlucutan senjata pascaperang.

Dokumen ini dianggap sebagai salah satu kunci pokok dalam penyelesaian Perang Dunia II dan pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1945.

Selain itu, Piagam Atlantik juga disebut sebagai piagam internasional yang memperkuat kedudukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Piagam Jakarta: Sejarah, Isi, Tokoh Perumus, dan Kontroversi

Tujuan Piagam Atlantik

Pada 1939, dunia dilanda peristiwa besar yang dikenal sebagai Perang Dunia II.

Pecahnya Perang Dunia II (1939-1945) membuat masyarakat dari berbagai belahan dunia berkorban banyak hal dan berusaha keras untuk mencapai perdamaian.

Memasuki 1941, sejumlah negara Sekutu mulai memikirkan cara untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian.

Akhirnya, terjadi pertemuan rahasia antara Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, dan Presiden AS Franklin D Roosevelt.

Hasil pertemuan mereka adalah lahirnya Piagam Atlantik pada 14 Agustus 1941, yang ditandatangani oleh Churchill dan Roosevelt.

Tujuan utama Piagam Atlantik adalah untuk mencapai perdamaian dunia di masa mendatang.

Lewat piagam ini, baik Churchill maupun Roosevelt menyatakan bahwa semua manusia berhak memilih bentuk pemerintahan yang nantinya akan menaungi kehidupan mereka.

Baca juga: Harry S Truman, Presiden AS yang Mengesahkan Marshall Plan

Pada Januari 1942, piagam ini telah mendapatkan dukungan penuh dari 26 negara Sekutu.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com