Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perburuan Paus di Dunia

Kompas.com - 13/06/2022, 14:00 WIB
Gibran Aulia Muhammad,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paus adalah salah satu hewan yang banyak diburu oleh manusia karena manfaatnya, seperti diambil daging dan minyaknya.

Perburuan Paus atau Whaling sudah dilakukan oleh manusia sejak lama dengan cara yang beragam, bahkan menjadi sebuah tradisi di beberapa daerah di dunia.

Di berbagai belahan dunia, Paus diburu untuk berbagai kepentingan, seperti di Islandia, Samudra Atlantik, dan Jepang.

Berikut sejarah perburuan paus di dunia.

Baca juga: Perburuan Paus Lamalera, Tradisi Dunia

Perburuan paus primitif

Bukti arkeologi membuktikan bahwa perburuan paus sudah dilakukan oleh manusia sejak 3000 SM oleh suku Inuit, yakni suku yang mendiami daerah dingin di Kanada Utara dan Alaska.

Suku Inuit berburu paus menggunakan tombak yang diikat ke pelampung dari kulit anjing laut.

Tombak tersebut ditusukkan ke badan paus dan dibiarkan hingga kehilangan nyawa.

Hal sama juga dilakukan suku Aleut, yang berburu paus menggunakan tombak yang dilumuri racun. Sedangkan di Jepang, orang-orang memburu paus menggunakan jaring.

Di Eropa, bangsa Nordik berburu paus yang berukuran lebih kecil untuk diambil daging, kulit, dan lemaknya. Ogan tubuh paus juga dikonsumsi sebagai sumber protein dan mineral.

Di daerah-daerah beriklim lebih hangat, paus balin digunakan untuk membuat atap rumah, dan tulang-tulangnya difungsikan untuk membuat perkakas serta mengukir benda-benda.

Baca juga: Negara-negara Nordik

Perburuan komersial pertama

Perburuan paus untuk diperjualbelikan pertama kali dilakukan oleh bangsa Basque, yang berasal dari timur laut Spanyol.

Mereka memburu paus yang sedang berkembang biak di Teluk Biscay, Samudra Atlantik Utara.

Orang-orang Basque memanfaatkan kondisi paus yang sedang tidur atau bergerak lambat, kemudian dikejar dengan perahu dan ditombak.

Paus yang sudah tewas dan mengapung kemudian ditarik ke daratan untuk dikuliti dan diolah.

Selama Abad Pertengahan hingga Renaisans, perburuan paus menjadi populer karena minyak hewan ini digunakan sebagai bahan lampu minyak, sementara tulangnya dimanfaatkan untuk membuat rangka rok dan korset.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com