Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajaran Syekh Siti Jenar

Kompas.com - 29/04/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Syekh Siti Jenar merupakan salah satu tokoh penyebar Islam di tanah Jawa.

Sosoknya dikenal kontroversial karena banyak yang menganggap bahwa ajarannya sesat.

Syekh Siti Jenar bahkan berakhir dengan dieksekusi mati. Ajarannya yang paling kontroversial adalah terkait konsep hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat.

Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa kehidupan manusia di dunia sebagai kematian.

Sebaliknya, apa yang disebut kematian oleh pendapat umum, justru ia sebut sebagai awal dari kehidupan yang hakiki dan abadi.

Meski ajarannya dianggap kontroversial, Syekh Siti Jenar juga memiliki ajaran yang dapat diterima secara umum.

Berikut ini beberapa ajaran Syekh Siti Jenar.

Baca juga: Ibnu Rusyd, Cendekiawan Muslim yang Dituduh Sesat

Paham Ketuhanan

Syekh Siti Jenar memiliki paham ketuhanan yang terpengaruh oleh aliran sufisme yang sudah berkembang.

Ia berpendapat bahwa orang yang telah mati akan lahir kembali menjadi manusia lagi, atau reinkarnasi.

Selain itu, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa orang yang telah mati bisa juga menyatu dengan Al-Haq (Allah).

Konsep diri manusia

Konsep diri manusia yang dikemukakan oleh Syekh Siti Jenar dikenal dengan Manunggaling Kawula Gusti.

Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa dalam perjalanan hidupnya, ia mencari Tuhan. Ketika sudah menemukan-Nya, maka yang dirasakan adalah Tuhan itu sangat dekat.

Ia bahkan berpendapat lebih ekstrem, bahwa Tuhan bisa menyatu dengan diri manusia.

Baca juga: Biografi Gus Miek, Ulama yang Memiliki Karomah Wali

Pengalaman ini kemudian diajarkan kepada para muridnya. Akan tetapi, konsep ini dianggap sesat, dan membuatnya dijatuhi hukuman mati.

Konsep alam kematian

Dalam konsep kematian, Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa alam dunia merupakan alam kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com