Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembantaian Eldorado do Carajas

Kompas.com - 18/04/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kominfo

KOMPAS.com - Pembantaian Eldorado do Carajas adalah peristiwa penembakan massal yang terjadi pada 17 April 1996 di Kota Eldorado do Carajas, Para, Brasil.

Dalam peristiwa ini, polisi militer Brasil menembaki para petani yang sedang berunjuk rasa di Eldorado do Carajas.

Dampak Pembantaian Eldorado do Carajas adalah mengakibatkan tewasnya 19 petani dan 60 orang lainnya mengalami luka berat.

Baca juga: Peristiwa Mandor, Pembantaian Massal di Kalimantan Barat oleh Jepang

Kronologi Pembantaian Eldorado do Carajas

Awal mula terjadinya pembantaian Eldorado do Carajas dilatarbelakangi oleh keinginan para petani untuk mendapat sertifikat ladang Macaxeira yang mereka kerjakan.

Pada waktu itu, ladang Macaxeira ditempati oleh sekitar 3.000 keluarga yang tidak memiliki tanah.

Pada 17 April 1996, sebanyak 1.500 petani yang tergabung dalam Gerakan Buruh Tak Bertanah (MST), berjalan ke ibu kota negara bagian Para demi melayangkan protes atas ketidakadilan yang mereka rasakan.

Mereka sudah berusaha untuk bernegosiasi dengan Institut Nasional untuk Kolonisasi dan Reformasi Tanah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Akibatnya, pada pertani memilih cara lain dengan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran.

Untuk menghadapi para demonstran, Sekretariat Negara bagian keamanan publik, Paulo Sette Camara, memerintahkan sebanyak 155 polisi militer bersenjata lengkap untuk turun ke jalan.

Baca juga: Pembantaian Santa Cruz 12 November 1991

Paulo Sette Camara memerintahkan mereka untuk membersihkan jalan raya dari para demonstran, bagaimanapun caranya.

Namun, aksi protes yang terjadi pada 17 April 1996 sore hari itu justru berubah menjadi pertumpahan darah antara polisi militer dengan demonstran.

Menurut catatan sejarah, para polisi militer melayangkan tembakan ke arah para demonstran selama kurang lebih dua jam.

Para petani dikepung dari dua sisi. Sisi pertama oleh polisi dari barak Parauapebas dan dari sisi kedua oleh batalion Maraba.

Dari sebanyak 19 orang yang terbunuh, delapan di antaranya tewas karena dibunuh dengan peralatan kerja mereka sendiri, seperti kapak dan parang.

Sementara itu, 11 orang lainnya dihujani 37 peluru secara brutal, terutama di bagian leher dan dahi.

Baca juga: Demonstrasi Tiananmen, Unjuk Rasa di China yang Berujung Pembantaian

Sayangnya, pemerintah kesulitan untuk menunjuk dalang dari tragedi berdarah ini.

Tidak ada pejabat polisi atau tokoh politik yang dianggap bertanggung jawab menghasut polisi militer untuk melakukan kejahatan atau menyetujui pembantaian.

Barulah 16 tahun setelah peristiwa Pembantaian Eldorado do Carajas terjadi, tepatnya pada 7 Mei 2012, dua komandan operasi, yaitu Kolonel Mario Colares Pantoja dan Mayor Oliveira akhirnya dipenjara.

Kolonel Mario Colares Pantoja dihukum 258 tahun, sementara Mayor Oliveira menghadapi hukuman penjara 158 tahun setelah diputuskan bersalah dalam Pembantaian Eldorado do Carajas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com