Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendrik Verwoerd, Arsitek Utama Politik Apartheid

Kompas.com - 28/03/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Hendrik Frensch Verwoerd atau Hendrik Verwoerd adalah seorang profesor dan politikus yang menjabat sebagai Perdana Menteri Afrika Selatan periode 1958–1966.

Namanya dikenal luas sebagai sosok yang mengembangkan dan menerapkan kebijakan Apartheid, atau pemisahan ras.

Hendrik Voewerd mencetuskan politik Apartheid, yang berperan penting dalam sistem segregasi rasial dan supremasi kulit putih di Afrika Selatan, yang kemudian dikecam dunia internasional.

Setelah lolos dari beberapa kali percobaan pembunuhan, ia berakhir ditikam hingga tewas selama pertemuan parlemen di Cape Town, Afrika Selatan, oleh imigran dari Mozambik.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Masalah Apartheid

Masa muda

Hendrik Verwoerd lahir di Amsterdam, Belanda, pada 8 September 1901. Di usia dua tahun, bersama keluarganya, ia diboyong sang ayah pindah ke Afrika Selatan.

Di Afrika Selatan, ia sempat bersekolah di sekolah dasar Lutheran di Wynberg, Cape Town, sebelum akhirnya pindah ke Bulawayo, Rhodesia (sekarang Zimbabwe).

Pada 1917, Hendrik kembali ke Afrika Selatan dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Stellenbosch hingga meraih gelar doktor.

Pada 1926, Hendrik pergi ke Jerman untuk melakukan penelitian psikologi dan sosiologi di Universitas Hamburg.

Sembari melakukan penelitian, ia menikahi kekasihnya, Betsie Schoombie, di Jerman pada 7 Januari 1927.

Baca juga: Kongres Nasional Afrika, Partai Penentang Politik Apartheid

Karier di Afrika Selatan

Hendrik Verwoerd bersama istrinya kembali ke Afrika Selatan pada 1928. Ia kemudian bekerja di bidang psikologi terapan di Universitas Stellenbosch selama enam tahun.

Setelah itu, Hendrik diangkat sebagai Profesor Sosiologi dan Pekerjaan Sosial, di mana ia berperan aktif dalam pekerjaan sosial untuk orang-orang kulit putih di Afrika Selatan yang kekurangan biaya hidup.

Pada 1936, ia bergabung bersama sekelompok profesor di Universitas Stellenbosch untuk memprotes imigrasi umat Yahudi dari Jerman yang terusir Nazi ke Afrika Selatan.

Segala usahanya dalam memajukan kesejahteraan nasional pun membuatnya terjun ke dalam dunia politik.

Hendrik mendapat tawaran untuk bekerja sebagai editor di Die Transveler, sebuah media yang mendukung aspirasi nasionalisme Afrikaner (kelompok etnis keturunan Belanda di Afrika Selatan).

Di samping itu, Hendrik juga diminta menjadi ahli strategi dan propaganda politik Partai Nasional Afrika, yang anggotanya adalah Afrikaner.

Baca juga: Langkah Nelson Mandela dalam Menentang Apartheid di Afrika Selatan

Halaman:
Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com