Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Neo-Nazi?

Kompas.com - 28/03/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Neo-Nazi adalah ideologi yang muncul setelah Perang Dunia II dan didukung orang-orang yang ingin menghidupkan lagi Nazisme.

Nazi (Nationalsozialismus) atau Nasional Sosialisme, merupakan ideologi Partai Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.

Secara harfiah, Neo-Nazi berarti Nazi baru. Istilah ini mengacu pada semua gerakan sosial atau politik yang berupaya memperkenalkan kembali ideologi Nazi pada masa Hitler (1933-1945), yang didasarkan pada kebijakan rasial fasisme.

Tidak hanya di Jerman, kelompok Neo-Nazi dapat ditemukan hampir di seluruh dunia.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Asal-usul

Ketika Adolf Hitler mulai memegang tampuk kekuasaan di Jerman pada 1933, ia bersama Partai Nazi menerapkan kebijakan rasial, terutama ditujukan terhadap orang-orang Yahudi.

Hitler bahkan melakukan pemusnaham massal terhadap orang-orang Yahudi, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Holocaust.

Aksi kejam Hitler baru dapat dihentikan ketika Sekutu mengalahkan Nazi menjelang akhir Perang Dunia II.

Neo-Nazi muncul setelah jatuhnya rezim Nazi Hitler pada Mei 1945. Kelompok yang ingin membangkitkan Nazisme ini masih setia dengan Adolf Hitler, serta mengagungkan rasisme dan anti-semitisme (kebencian terhadap Yahudi).

Setelah era Hitler, pemerintah Jerman bersama pasukan Sekutu sebenarnya berusaha menghentikan pembaruan ideologi Nazi melalui kebijakan "denazifikasi".

Kebijakan ini membatasi segala sesuatu yang berbau Nazi, salah satunya dengan menyerukan pelarangan semua produksi barang yang berlambang swastika, simbol utama rezim Nazi.

Kendati demikian, langkah ini terbukti tidak cukup. Pasalnya, kelompok Neo-Nazi tetap berkembang di beberapa negara Eropa.

Baca juga: Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler

Perkembangan Neo-Nazi

Gerakan Neo-Nazi semakin kentara pada 1960-an, ketika mereka mulai gencar merekrut generasi muda.

Mereka semakin mendapat momentum ketika Tembok Berlin runtuh pada 1990, yang menandai awal bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.

Pada periode ini, anggota Neo-Nazi terbesar berasal dari kalangan remaja yang dulunya hidup di Jerman Timur dan menjadi korban ketidakpastian ekonomi di bawah pemerintahan komunis Uni Soviet.

Gerakan mereka juga semakin terorganisir dan dapat dikatakan sebagai kelompok militan, yang kerap melakukan kekerasan terhadap imigran di Jerman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com