KOMPAS.com - Sumatera Utara merupakan provinsi yang berbatasan dengan Aceh di sebelah utara dan Sumatera Barat serta Riau di selatan.
Provinsi ini menjadi salah satu wilayah di Pulau Sumatera yang kaya akan budayanya. Selain itu, Sumatera Utara juga dihuni oleh banyak suku.
Penduduk yang mendiami Sumatera Utara dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu suku asli Sumatera Utara, penduduk pribumi pendatang, dan penduduk asing.
Berikut ini suku asli yang ada di Sumatera Utara.
Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Aceh
Berdasarkan sensus penduduk 2010, mayoritas penduduk Sumatera Utara adalah orang Batak dengan persentase sebesar 44,75 persen.
Suku ini terbagi ke dalam enam kategori, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Setiap kategori tersebut memiliki ciri khas nama marga yang fungsinya sebagai tanda persaudaraan.
Di Sumatera Utara, Suku Batak mendiami beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.
Baca juga: Mengapa Suku Batak Mempunyai Banyak Marga?
Selain suku Batak, Sumatera Utara juga menjadi kampung halaman bagi suku bangsa Melayu.
Nama Melayu berasal dari Kerajaan Malayu, yang pernah ada di kawasan Sungai Batang Hari, Jambi.
Dalam perkembangannya, hampir seluruh Kepulauan Nusantara mendapatkan pengaruh dari suku Melayu.
Di Sumatera Utara, suku bangsa Melayu umumnya hidup di daerah pesisir timur.
Baca juga: Mitos Orang Bunian di Tanah Melayu
Suku Nias merupakan kelompok etnis yang berasal dari Pulau Nias, yang berada di sebelah barat Provinsi Sumatera Utara.
Mereka menamakan dirinya sebagai "Ono Niha", yang memiliki makna keturunan manusia, dan Pulau Nias sebagai "Tano Niha", yang berarti tanah.
Seperti Suku Batak, Suku Nias juga menganut sistem kekerabatan mado atau patrilineal yang mengikuti gars keturunan dari ayah.