Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesultanan Pontianak: Berdirinya, Perkembangan, dan Raja-raja

Kompas.com - 30/12/2021, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Pontianak atau Kesultanan Kadryiah Pontianak adalah kerajaan yang didirikan pada 1771 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Kesultanan Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie, putra dari Habib Husein Alkadrie yang merupakan ulama dari Hadramaut, Yaman.

Pemerintahan Kesultanan Pontianak awalnya berpusat di daerah muara simpang tiga Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak.

Barulah pada 1778, pusat pemerintahan dipindah ke Pontianak.

Baca juga: Kerajaan Mempawah: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan

Berdirinya Kesultanan Pontianak

Proses berdirinya Kesultanan Pontianak bermula ketika Habib Husein, seorang ulama asal Hadramaut, Yaman, diundang oleh Opu Daeng Manambun, Raja Mempawah.

Sebelumnya, Habib Husein Alkadrie adalah hakim agama di Kerajaan Matan. Ia pindah ke Mempawah karena tidak puas dengan Sultan Muhammad Muazzudin dari Matan yang tidak menghormati hukum.

Di Mempawah, Habib Husein diberikan rumah dan langgar di sekitar aliran Kuala Mempawah.

Putranya yang bernama Syarif Abdurrahman Alkadrie kemudian dinikahkan dengan putri Raja Opu Daeng Manambung yang bernama Utin Candramidi.

Sebelum wafat pada 1770, Habib Husein Alkadrie berpesan kepada putranya untuk mencari kediaman baru.

Pada 1771, Syarif Abdurrahman beserta istri dan pengikutnya mencari kediaman baru menggunakan 14 perahu.

Rombongan itu lantas memutuskan bermukim di daerah pertemuan Sungai Kapuas dan Landak, di mana Syarif Abdurrahman mulai membangun masjid, istana dan rumah.

Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal Kesultanan Pontianak. Syarif Abdurrahman kemudian resmi dinobatkan menjadi sultan pada 1778.

Baca juga: Kerajaan Landak: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan

Masuknya pengaruh Belanda

Syarif Abdurrahman menjadi raja pertama Kesultanan Pontianak dengan gelar Syarif Abdurrahman Ibnu Alhabib Alkadrie.

Di awal kepemimpinannya, terjadi konflik antara Pontianak dengan Landak terkait sengketa wilayah.

Kerajaan Landak mengklaim bahwa wilayah yang diduduki Kesultanan Pontianak merupakan wilayahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com