Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puputan Klungkung: Penyebab dan Jalannya Perang

Kompas.com - 15/12/2021, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1908, Kerajaan Klungkung di Bali jatuh ke tangan pemerintah kolonial Belanda.

Klungkung jatuh setelah ditaklukkan Belanda pada perang Puputan Klungkung, yang menewaskan rajanya, Dewa Agung Jambe II, bersama hampir seluruh rakyat dan laskar Klungkung.

Sebelum perang tersebut pecah, perlawanan terhadap kesewenangan pemerintah kolonial Belanda telah berlangsung.

Hal itu karena patroli keamanan di wilayah Klungkung yang dilakukan oleh Belanda dianggap telah melanggar kedaulatan kerajaan.

Baca juga: Kerajaan Klungkung: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Penyebab Puputan Klungkung

Penyebab pecahnya Puputan Klungkung adalah patroli yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda di wilayah kerajaan sejak pertengahan April 1908.

Belanda melakukan patroli di Desa Gelgel, yang membuat marah segenap warga dan para pembesar Kerajaan Klungkung.

Karena kegiatan itu dianggap telah melanggar kedaulatan kerajaan, maka terjadi penyerangan terhadap patroli Belanda.

Penyerangan tersebut membuat 10 serdadu kolonial mati, termasuk pemimpinnya yang bernama Letnan Haremaker.

Mendengar kejadian itu, pihak kolonial Belanda murka dan menuduh Kerajaan Klungkung melakukan pemberontakan.

Raja Klungkung saat itu, Raja Dewa Agung Jambe II, mendapat ultimatum untuk menyerah dengan batas waktu sampai 22 April 1908.

Akan tetapi, ultimatum tersebut dihiraukan oleh raja dan rakyat Klungkung karena semangat menjaga kedaulatan.

Karena ultimatumnya dihiraukan, pihak Belanda bersiap untuk menyerang Klungkung dengan modal beberapa meriam.

Baca juga: Sejarah Perang Puputan Badung (1906)

Jalannya Puputan Klungkung

Pada 20 April 1908, pemerintah kolonial Belanda di Batavia mengirimkan pasukan tambahan untuk menyerang Kerajaan Klungkung.

Sedangkan rakyat Klungkung maju berperang bermodalkan semangat gagah berani beserta tombak dan keris.

Pada 21 April 1908, pasukan dari Klungkung telah dikalahkan dengan mudah oleh pasukan Belanda, tetapi masih menolak untuk menyerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com