Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Hibrida: Pengertian dan Contohnya

Kompas.com - 11/11/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan dinamika perkembangan lingkungan yang cepat dan dinamis, dapat diidentifikasi beberapa ancaman yang berbahaya bagi NKRI.

Ternyata, ancaman yang paling berbahaya di masa kini dan masa depan adalah perang hibrida.

Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin masih cukup asing. Lantas, apa yang dimaksud dengan ancaman hibrida atau perang hibrida?

Pengertian perang hibrida

Perang hibrida adalah sebuah strategi militer yang memadukan antara perang konvensional, perang yang tidak teratur, dan ancaman cyber warfare, baik berupa senjata kimia dan biologi, radiologi, serangan nuklir, dan alat peledak improvisasi (CBRNE) serta perang informasi dan cyber technology.

Ancaman ini merupakan perang bentuk baru, di mana saat kondisi kuat, maka perang konvensional dilakukan untuk mengalahkan lawan.

Akan tetapi, saat situasi kurang menguntungkan, maka berbagai cara lain dilakukan untuk melemahkan pihak musuh.

Berbagai cara yang dimaksud dapat berupa penyebaran informasi yang menjatuhkan citra musuh, menyelenggarakan black campaign, atau penyusupan ke dalam pihak lawan, yang kesemuanya bertujuan untuk menghancurkan kekuatan lawan.

Istilah perang hibrida pertama kali diusulkan oleh Frank Hoffman, seorang anggota Dewan Penasihat di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat.

Meski hingga saat ini perang hibrida masih didefinisikan berbeda oleh banyak pihak, tetapi istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan perang kombinasi, di mana dinamika ruang pertempurannya sangat fleksibel dan kompleks, sehingga membutuhkan respon yang kuat dan sangat mudah disesuaikan dengan keadaan.

Baca juga: Perang Punisia: Latar Belakang, Jalannya Pertempuran, dan Akhir

Contoh perang hibrida

Salah satu contoh perang hibrida dapat dilihat dari Konflik Israel-Lebanon 2006, yang melibatkan kelompok Hizbullah dan Angkatan Pertahanan Israel.

Hizbullah adalah sebuh organisasi politik dan militer kaum Syiah yang memiliki pengaruh kuat di Lebanon.

Pada awalnya, kelompok yang didukung Iran ini berambisi menjadikan Libanon sebagai negara Islam gaya Iran.

Namun, invasi Israel ke Libanon saat itu membuat Hizbullah memiliki agenda sendiri, yakni fokus melawan negara Zionis.

Mereka lantas mulai menculik pasukan Israel, yang dianggap tidak berhak hidup, dan memicu terjadinya perang.

Kelompok Hizbullah menggunakan sel-sel terdesentralisasi yang terdiri dari gerilyawan dan pasukan reguler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com