KOMPAS.com - India merupakan negeri pertama yang memberi pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia akibat adanya aktivitas perdagangan di Selat Malaka.
Namun, tidak semua budaya India yang masuk ke Indonesia ditiru oleh masyarakat begitu saja.
Sebab, bangsa Indonesia memiliki tradisi kebudayaan sendiri yang telah terbentuk selama ratusan tahun.
Seorang antropolog dan pakar budaya Hindia Belanda, JL Brandes, bahkan berpendapat bahwa kebudayaan masyarakat Nusantara telah maju dan berkembang pada tingkat yang tinggi sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha dari India.
Menurut Brandes, terdapat 10 unsur budaya asli Indonesia yang sudah ada sebelum adanya pengaruh India, di antaranya sebagai berikut.
Dapat dikatakan, nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal nilai-nilai budaya dan kepercayaan yang mendasari kebudayaan masyarakat hingga kini.
Oleh karena itu, ketika pengaruh Hindu-Buddha mulai masuk ke Indonesia, masyarakatnya mampu menyaring dan mengolahnya untuk disesuaikan dengan cita rasa setempat.
Baca juga: Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara
Pada masa pra-Hindu-Buddha, corak kehidupan bangsa Indonesia yang mewarnai kegiatan kesehariannya adalah bercocok tanam dan beternak.
Cara bercocok tanam yang pertama dilakukan yaitu dengan sistem berladang, yang kemudian berkembang menjadi bersawah.
Berkenaan dengan hal ini, masyarakat lantas mencari tempat tinggal dan bercocok tanam yang terletak di sepanjang aliran sungai.
Akhirnya, mereka mengenal sistem irigasi sederhana dan menentukan jenis tanaman yang cocok ditanam pada suatu musim. Hal ini tidak mengherankan, karena masyarakat telah mengenal ilmu perbintangan.
Sejak dulu, nenek moyang bangsa Indonesia juga dikenal telah memiliki kemampuan dalam mengarungi lautan.
Sementara di bidang seni, mereka telah pandai membuat boneka-boneka untuk kesenian wayang yang dilengkapi dengan alat-alat gamelan untuk memeriahkan seni pertunjukan ini.
Selain itu, nenek moyang telah mampu membuat batik, kerajinan logam dengan beragam bentuk, dan benda-benda dari batu yang besar (tradisi megalitikum).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.