Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priayi, Bangsawan Jawa

Kompas.com - 02/11/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Priayi merupakan istilah dalam kebudayaan Jawa yang digunakan untuk kelas sosial dalam golongan bangsawan. 

Golongan bangsawan ini termasuk golongan tinggi dalam masyarakat, karena berarti keturunan dari keluarga kerajaan yang dihormati. 

Seiring berkembangnya zaman, golongan Priayi pun terbagi menjadi dua lapis, yaitu golongan priayi tinggi (keturunan ningrat) dan priayi rendah (priayi sekolahan). 

Baca juga: Gelar Keturunan Bangsawan Jawa dan Artinya

Asal-usul Istilah Priayi

Konon, kata priayi berasal dari dua kata Jawa, yaitu para dan yayi yang secara harafiah berarti para adik. 

Akan tetapi, versi lain juuga mengatakan bahwa priayi juga bisa pula berasal dari bahasa Sansekerta yaitu priya yang berarti kekasih. 

Pada abad 17, terdapat sebuah pemerintahan Islam yang sedang memuncak bernama Kesultanan Mataram. 

Kesultanan Mataram ini mengembangkan budaya kraton di mana Sultan muncul sebagai sosok karismatik yang menguasai aristokrasi. 

Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana orang-orang diperintah oleh sekelompok kecil kelas istimewa yang disebut bangsawan. 

Mereka dinamakan para yayi atau saudara raja. 

Baca juga: Asal-usul Kaum Abangan

Golongan priayi tertinggi disebut Priayi Ageng atau bangsawan tinggi. 

Gelar dalam golongan ini sebenarnya beragam, berdasarkan dari tinggi rendahnya suatu kehormatan. 

Seiring dengan bertambahnya usia juga gelar seorang priayi dapat meningkat. 

Misalnya, ketika seorang anak laki-laki lahir dengan nama Bomantara, bergelar Raden Mas menjadi Raden Mas Bomantara.

Saat ia menginjak akil balik, gelarnya akan bertambah satu kata menjadi Bandara Raden Mas Bomantara. 

Ketika usianya bertambah lagi, menapaki dewasa (18 atau 21 tahun), gelarnya bertambah lagi menjadi Raden Mas Aryo Bomantara. 

Baca juga: Raden Mas Surjopranoto: Latar Belakang, Pendidikan, dan Gerakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com