Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilhelmina, Ratu Belanda Paling Merana

Kompas.com - 22/10/2021, 11:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Editor

Oleh: Muhchamad Haris Tarmidi, Guru SDN 1 Puguh, Kendal, Jawa Tengah

 

KOMPAS.com - Sebelum menjadi negara, wilayah Indonesia pernah dipimpin oleh seorang ratu yang biasa dikenal dengan nama Ratu Wilhelmina.

Ratu Belanda bernama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau lahir pada 31 Agustus 1880 di Den Haag, Belanda.

Wilhelmina naik takhta pada tahun 1890 saat usianya baru 10 tahun. Takhta didapatkan dari sang ayah, Raja Willem III, yang meninggal pada 23 November 1890.

Memasuki usia 20 tahun, Wilhelmina sudah menunjukkan kualitasnya. Dia menetapkan kebijakan politik etis, yang akhirnya mengantarkan Indonesia pada kebangkitan nasional. 

Pada masa pemerintahannya, banyak sekali ujian yang dihadapi. Mulai dari Perang Dunia I dan II, krisis ekonomi Eropa, hingga pergolakan di Hindia Belanda (Indonesia).

Banyaknya masalah ini membuat Sang Ratu beberapa kali keguguran, dan baru melahirkan Putri Juliana setelah 8 tahun menikah.

Baca juga: Daftar Raja dan Ratu Belanda

Kekalahan dari Jerman

Dalam Perang Dunia II, Belanda menyatakan netral. Namun Jerman tidak menanggapi, dan tetap menginvasi Belanda.

Jerman menyerang Belanda karena letak Belanda yang strategis. Jerman ingin mengantisipasi pendaratan sekutu melalui Belanda.

Pada 10 Mei 1940, Jerman menyerang Belanda dengan kekuatan pasukan infanteri dan lintas udara. Kekuatan militer Belanda bukan tandingan Jerman. Pada akhirnya Belanda menyerah kalah pada 14 Mei 1940.

Belanda takluk setelah Jerman menjatuhkan bom di kota Rotterdam, dan mengancam akan menjatuhkan lebih banyak bom jika Belanda tidak menyerah.

Belanda yang mencengkram Indonesia bertahun-tahun lamanya, luluh lantak hanya dalam waktu 5 hari di tangan Jerman.

Wilhelmina dan keluarga kerajaan kabur ke Inggris dan terpaksa meninggalkan rakyatnya.

Setelah dikalahkan, Jerman menguasai Belanda hingga Mei 1945 sampai Jerman dikalahkan oleh tentara Sekutu.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Belanda

Ratu Wilhelmina dan putrinya, Juliana, sekitar 1914.Via Five Minute History Ratu Wilhelmina dan putrinya, Juliana, sekitar 1914.
Kehilangan Hindia Belanda

Politik etis atau politik balas budi yang diberlakukan Wilhelmina di Hindia Belanda, pada akhirnya menjadi senjata makan tuan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com