Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah PKI Ingin Mengganti Pancasila?

Kompas.com - 22/10/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an sampai 1966.

PKI berupaya untuk menanamkan ideologi komunis di Indonesia di masyarakat Indonesia melalui berbagai organisasi, salah satunya Sarekat Islam (SI) yang saat itu telah memiliki ratusan ribu anggota.

Upaya PKI dalam menyebarkan ideologi komunis ini lantas kerap dituding melawan atau ingin menggantikan Pancasila.

Benarkah demikian? 

Sebab pemimpin PKI DN Aidit, mengatakan bahwa Pancasila berperan sebagai pemersatu atau alat pemersatu bangsa.

Lantas, bagaimana sebenarnya sikap PKI terhadap Pancasila?

Baca juga: PKI dan Perjuangan Pergerakan Nasional

PKI Menerima Pancasila

PKI kerap mendapat tudingan menolak atau ingin mengganti Pancasila karena berusaha menyebarkan paham komunisme ke masyarakat Indonesia.

Tudingan tersebut kemudian ditangkis oleh DN Aidit, pemimpin PKI, di depan Kader Revolusi Oktober 1965 serta melalui sebuah wawancara yang dimuat dalam majalah Pembina, 12 Agustus 1964.

DN Adit mengatakan bahwa PKI menerima Pancasila secara keseluruhan. Bahkan, DN Aidit juga mengatakan Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu.

PKI juga menentang adanya pemretelan terhadap Pancasila.

Bagi PKI, semua sila memiliki nilai yang sama-sama penting. PKI menerima sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Sila pertama tersebut mencerminkan kenyataan bahwa jumlah terbanyak dari bangsa Indonesia beragama yang monoteis (bertuhan satu).

Presiden Soekarno juga mengatakan bahwa pada garis besarnya bangsa Indonesia percaya kepada Tuhan.

Baca juga: PKI: Asal-usul, Pemilu, Pemberontakan, Tokoh, dan Pembubaran

Dengan menerima sila Ketuhanan tersebut, berarti di Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama, tetapi juga tidak boleh ada paksaan beragama.

Paksaan beragama ini bertentangan dengan sila Pancasila yang lainnya.

Orang Indonesia yang tidak atau belum beragama tetap dianggap bangsa Indonesia, manusia harus diperlakukan secara adil dalam masyarakat.

Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PKI tidak berkeinginan untuk mengganti Pancasila.

 

Artikel ini telah tayang Historia.id dengan judul "Wawancara DN Aidit: PKI Menentang Pemretelan terhadap Pancasila".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com