Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan Tidak Sampai Banyuwangi?

Kompas.com - 26/09/2021, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan adalah adalah jalan raya sepanjang 1.000 kilometer yang membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Situbondo, Jawa Timur.

Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan dibuka pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels. 

Daendels memimpin Hindia Belanda dari tahun 1808 hingga 1811, ketika Belanda di bawah kekuasaan Perancis.

Daendels mendapat mandapat mandat dari Napoleon Bonaparte. Ia diberikan tugas yang cukup berat, yaitu menyelamatkan daerah kolonial dari serangan Inggris yang saat itu sedang bersitegang dengan Perancis.

Proyek ini dipimpin oleh Komisaris Urusan Jalan Raya dan Pos yang dipimpin oleh Van Breeuchem.

Jalan tersebut dibagi ke dalam empat pos besar yaitu Banten, Batavja, Semarang dan Surabaya.

Baca juga: Kebijakan Daendels di Indonesia

Mengapa Jalan Raya Pos berakhir di Panarukan?

Pada mulanya Daendels membangun jalan ini hanya sampai Surabaya, yang dianggap sebagai salah satu kota pelabuhan yang penting.

Namun hal itu diperpanjang karena Daendels melihat di daerah timur terdapat komoditas yang sangat dibutuhkan seperti nila dan gula.

Panjang jalan yang dibangun Daendels selebar 7,5 meter.

Jalan tersebut dibangun dengan dibatasi lapisan batu di kedua sisinya supaya tidak terkikis oleh air.

Selain itu, dibangun juga selokan yang berfungsi menyalurkan air hujan supaya tidak menggenangi jalan.

Pembangunan tersebut kemudian disebut Jalan Raya Pos atau Groote Postweg.

Beberapa literatur menyebur pembangunan itu menelan korban yang sangat banyak akibat beban kerja yang sangat berlebih.

Baca juga: Ramai Perbincangan soal Daendels, Berikut Sejarah Jalan Anyer-Panarukan

Kenapa tidak sampai ke Banyuwangi?

Jalan ini tidak dibangun hingga ujung timur pulau Jawa sebab Daendels beranggapan bahwa Banyuwangi tidak memiliki potensi yang bagus dari daerah sekitar Panarukan dan Besuki.

Daerah Besuki menjadi daerah yang potensial karena memiliki tanah-tanah partikelir yang menghasilkan produk-produk tropis yang berpotensi tinggi sebagai komiditi ekspor.

Selain itu, Deandels juga berpikir bahwa ada kemungkinan perairan di Selat Madura menjadi salah satu target mendaratnya pasukan dari Inggris.

Deandels lalu memerintahkan F Rothenbuhler sebagai penanggung jawab pembangunan jalan dari Surabaya hingga ke Ujun Timur.

 

Referensi: 

  • Hartatik, ES. 2016. Perkembangan Jalan Raya di Pantai Utara Jawa Tengah Sejak Mataram Islam Hingga Pemerintahan Deandels. Paramita Historical Studies Journal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com