Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangsa Viking: Asal-usul, Kebudayaan, Penjarahan, dan Kehancuran

Kompas.com - 28/07/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Viking adalah sebutan untuk orang-orang Skandinavia yang pernah menjelajah dan menjarah di wilayah Eropa mulai sekitar akhir abad ke-8.

Dalam sejarahnya, mereka mulai menyerbu daerah pesisir, terutama biara yang tidak dijaga, di Kepulauan Inggris.

Selama tiga abad berikutnya, mereka dikenal sebagai perampok dan pedagang yang bermukim di sebagian besar benua Eropa.

Bahkan bangsa Viking juga pernah berlayar hingga mencapai Mediterania, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Amerika Utara.

Di beberapa wilayah yang pernah mereka datangi, periode tersebut disebut sebagai Abad Viking.

Sementara itu, bangsa Viking menyebut diri mereka sebagai Norsemen (orang utara), hal ini merujuk pada daerah asal mereka, yaitu Skandinavia yang berada di Eropa Utara.

Asal-usul bangsa Viking

Istilah Viking hanya berlaku untuk orang-orang Skandinavia yang menjelajah melalui laut dan menjarah negeri lain.

Oleh karena itu, tidak tepat apabila menganggap semua orang Skandinavia adalah bangsa Viking.

Bangsa Viking, yang terkenal menakutkan karena kerap menjarah daerah yang mereka datangi, berasal dari Swedia, Norwegia, dan Denmark.

Satu hal yang membuat orang Viking berbeda dengan bangsa Eropa lainnya adalah mereka tidak beradab.

Alasan mereka untuk menjelajah dan mencari peruntungan di daerah lain masih tidak diketahui secara pasti.

Namun, para sejarawan memperkirakan motivasi utama mereka adalah untuk mencari kekayaan.

Baca juga: Apakah Bangsa Viking Nyata?

Sejarah penjarahan bangsa Viking

Serangan terhadap biara Lindisfarne di lepas pantai Northumberland pada 793 Masehi menandai dimulainya Abad Viking.

Bangsa Viking yang diperkirakan berasal dari Norwegia ini tidak menghancurkan biara sepenuhnya, akan tetapi sangat mengguncang dunia keagamaan Eropa.

Pasalnya, mereka sama sekali tidak menghormati institusi keagamaan seperti biara, yang sangat rentan dan tanpa penjagaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com