Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Kota Jakarta

Kompas.com - 23/06/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Sejak 1956, tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.

Sebelum ditetapkan sebagai ibu kota dan berkembang menjadi kota terbesar Indonesia, wilayah yang saat ini dinamakan Jakarta mempunyai riwayat yang sangat panjang.

Riwayatnya sebagai tempat hunian manusia dimulai ketika digunakan sebagai pemukiman sederhana pada zaman prasejarah.

Hal ini dapat diketahui dari situs-situs kepurbakalaan prasejarah yang ada di Jakarta.

Kemudian pada masa kekuasaan Kerajaan Tarumanegara, atau sekitar abad ke-5 Masehi, wilayah ini dikenal bernama Sunda Kelapa.

Sejak saat itu, Sunda Kelapa sempat beberapa kali mengalami perubahan nama dan terus tumbuh sebagai kota pusat perdagangan hingga akhirnya menjadi kota pusat kekuasaan seperti sekarang ini.

Baca juga: Sejarah Nama Jakarta

Asal-usul nama Jakarta

Antara tahun 397-1527, wilayah yang saat ini disebut Jakarta masih bernama Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Hindu.

Pada 1527, Pangeran Fatahillah dari Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

Pergantian nama tersebut diperkirakan terjadi pada 22 Juni, yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai hari jadi Kota Jakarta.

Jayakarta mengalami perubahan nama menjadi Batavia saat VOC menguasai wilayah ini pada 1619.

Dalam sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yakni hingga tiga abad lebih (1619-1942).

Saat pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942, nama Batavia diganti menjadi Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi.

Barulah setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya.

Baca juga: Sejarah Museum Nasional Indonesia

Sejarah Kota Jakarta

Pada periode Kerajaan Tarumanegara, Jakarta yang masih menggunakan nama Sunda Kelapa tumbuh menjadi sebuah kota pusat perdagangan.

Menurut kesaksian para musafir Portugis, Sunda Kelapa dipimpin oleh pejabat-pejabat tinggi seperti Tumenggung Sang Adipati dan syahbandar.

Halaman:
Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com