Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Djemma: Masa Muda, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 14/06/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Andi Djemma adalah Raja Luwu, Kerajaan Bugis, yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kerajaan Luwu merupakan kerajaan pertama di Sulawesi Selatan yang bergabung dengan Republik Indonesia. 

Andi Djemma pun diangkat menjadi wedana atau pembantu pimpinan wilayah di Kolaka sampai 1923 sebelum akhirnya diangkat menjadi datu atau raja. 

Baca juga: Arie Frederik Lasut: Kehidupan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Masa Muda

Andi Djemma lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 15 Januari 1901. 

Djemma memperoleh pendidikan formal di Inlandsche School atau sekolah dasar lima tahun di Palopo.

Ia lulus pada 1915. Kemudian, untuk pendidikan informalnya ia peroleh di dalam istana. 

Djemma sering diajak oleh sang ibu pergi menghadiri rapat-rapat adat. 

Sebagai seorang keturunan raja, Andi Djemma rela untuk meninggalkan segala kemewahannya. 

Djemma justru memilih untuk berjuang melawan penjajah di wilayahya demi kecintaannya pada Republik Indonesia. 

Bahkan, di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Luwu menjadi kerajaan pertama di Sulawesi Selatan yang menyatakan bergabung dalam NKRI.

Andi Djemma kemudian mendirikan Gerakan Soekarno Muda serta memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu. 

Baca juga: Maria Walanda Maramis: Kehidupan, Kiprah, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Perjuangan

Pada 1919, Andi Djemma mulai terjun ke dalam bidang politik sebagai Sulewatang (kepala distrik) di Ngapa. 

Empat tahun setelahnya, ia dipindahkan ke Ware. Sementara menjadi Sulewatang, Andi Djemma juga ditunjuk sebagai wakil Datu Luwu. 

Jabatan sebagai Sulewatang ia duduki sampai tahun 1931. 

Beberapa tahun berselang, pada 19 Agustus 1945, Andi Djemma mendengar berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com