Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Kala Pleistosen: Bawah, Tengah, dan Atas

Kompas.com - 05/06/2021, 11:05 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kala Pleistosen merupakan bagian pertama dari Zaman Kuarter yang berlangsung 2,588 juta tahun hingga 11.700 tahun lalu.

Selain disebut sebagai Zaman Diluvium, Pleistosen juga dikenal sebagai zaman es.

Sebab, pada masa ini keadaan bumi tidak stabil dan es di kutub berulang kali meluas hingga menutup sebagian besar benua Asia, Amerika, dan Eropa bagian utara. Periode ini disebut dengan zaman glasial.

Sementara jika suhu panas naik, maka es akan mencair dan permukaan air laut menjadi naik. Masa tersebut disebut sebagai zaman interglasial.

Zaman glasial dan interglasial terjadi silih berganti hingga berlangsung selama kurang lebih 600.000 tahun.

Periode ini juga ditandai dengan tingginya aktivitas gunung berapi dan perubahan iklim.

Pleistosen merupakan awal kehidupan manusia. Oleh karena itu, mereka harus berjuang mempertahankan diri di tengah kondisi alam yang tidak stabil.

Untuk memenuhi kebutuhan, mereka hidup dengan cara berburu dan meramu.

Lambat laun, kehidupan manusia yang hidup pada kala Pleistosen terus mengalami kemajuan.

Evolusi pada manusia ini terjadi baik pada bentuk tubuh maupun kecerdasan akal mereka.

Baca juga: Corak Kehidupan Manusia Zaman Prasejarah

Zaman Pleistosen dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir.

Pleistosen Bawah (Awal)

Pleistosen Awal atau Bawah juga dikenal sebagai Lapisan Jetis berusia 1,8 hingga 0,8 juta tahun.

Manusia purba di indonesia yang diperkirakan hidup pada kalam pleaistosen bawah adalah Pithecanthropus mojokertensis dan Meganthropus paleojavanicus.

Dari Pleistosen Bawah, tidak ditemukan alat-alat budaya manusia sehingga bentuk kebudayaannya juga belum dapat ditentukan.

Manusia dari periode ini diduga hidup bersama dengan fauna Jetis, seperti monyet, gajah, hewan berkuku, hewan pemakan daging, hewan bersisik, dan hewan pengerat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com