Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martha Christina Tiahahu: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 28/05/2021, 17:57 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber ,Kompas.com

KOMPAS.com - Martha Christina Tiahahu adalah seorang pejuang wanita yang melawan tentara kolonial Belanda.

Di usianya yang saat itu masih 17 tahun, Martha menjadi salah satu pemimpin tentara rakyat Maluku. 

Martha sempat turun berperan dalam pertempuran melawan Belanda di Pulau Saparua, tepatnya di Desa Ouw, Ullath.

Atas perjuangannya yang berani, Martha pun dijuluki sebagai srikandi dari tanah Maluku. 

Baca juga: Wilhelmus Zakaria Johannes: Masa Muda, Kiprah, dan Akhir Hidup

Kehidupan 

Martha Christina Tiahahu lahir di Maluku, 4 Januari 1800. Ia merupakan seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut.

Martha menjadi anak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu. 

Pada saat Martha menginjak usia 17 tahun, ia sudah mulai mengikuti jejak sang ayah memimpin perlawanan di Pulau Nusalaut. 

Martha dikenal sebagai gadis yang pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya. 

Dengan rambut yang panjang terurai ke belakang, Martha terus mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran, baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua.

Dari siang sampai malam ia selalu ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan.

Bahkan, Martha tidak hanya mengangkat senjata, ia juga memberikan semangat kepada kaum wanita di agar turut membantu kaum pria di medan pertempuran.

Baca juga: Harun Thohir: Kehidupan, Tugas, dan Hukuman Gantung di Singapura

Perjuangan

Tokoh wanita dari Maluku yang memimpin perlawanan terhadap kesewenangan pemerintah Belanda adalah Martha Christina Tiahahu.

Ketika Martha sedang mendampingi sang ayah memimpin perlawanan di Pulau Nusalaut, di waktu yang sama Kapten Pattimura juga sedang melawan Belanda di Saparua. 

Perlawanan di Saparua ini menjalar ke Nusalaut dan daerah sekitarnya. 

Terjadinya perlawanan di Saparua didasari oleh adanya tindakan monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan Belanda melalui pelayaran Hongi di Maluku. 

Halaman:
Sumber ,Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com