Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Dewi Sartika: Kehidupan, Gagasan, dan Kiprahnya

Kompas.com - 20/05/2021, 17:36 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Raden Dewi Sartika atau Dewi Sartika merupakan tokoh pejuang wanita yang berasal dari Cicalengka, Bandung. 

Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh Jawa Barat yang menjadi perintis pendidikan bagi kaum perempuan. 

Ia mendirikan sekolah bagi kaum perempuan bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. 

Pada 11 September 1947, Dewi Sartika meninggal. Ia dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1 Desember 1966.

Baca juga: Alimin: Masa Muda, Partai Komunis, dan

Masa Muda

Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1948 dari keluarga Sunda ternama, yaitu Raden Rangga Somanegara dan R.A. Rajapermas dari Cicalengka. 

Ayahnya merupakan seorang priyayi yang sudah maju pada waktu itu. 

Ia termasuk golongan priyayi yang paling awal menyekolahkan putra-putrinya, termasuk Dewi. 

Namun, Dewi hanya sempat bersekolah di Eerste Klasse School atau Sekolah Kelas Satu untuk penduduk non-Eropa sampai kelas dua. 

Pada 1893, Raden Somanegara diasingkan ke Ternate oleh pemerintah kolonial. 

Ia dituduh terlibat dalam sabotase acara pacuan kuda di Tegallega untuk mencelakai bupati Bandung yang baru, R.A.A Martanegara.

Sejak saat itu, Dewi tinggal bersama pamannya. Pamannya ini seorang Patih Cicalengka, bernama Raden Demang Suria Kartahadiningrat.

Ia pun menerima pendidikan yang sesuai dengan budaya Sunda. Dalam keluarga pamannya, Dewi disambut dengan dingin dan diperlakukan berbeda.

Salah satunya adalah ia diberi banyak pekerjaan rumah tangga dan harus rela menempati kamar belakang sebagaimana pelayan.

Alasan Dewi mendapat perlakuan berbeda karena hukuman buang yang diterima ayahnya dianggap sebagai aib bagi golongannya. 

Baca juga: Sahardjo: Kehidupan, Pendidikan, Karier Hukum, dan Akhir Hidupnya

Gagasan Dewi Sartika

Pada masa itu, kedudukan perempuan dalam masyarakat Sunda mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com