Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri

Kompas.com - 13/04/2021, 18:31 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari penelitian atas benda-benda purbakala, manusia pertama yang mendiami Indonesia diperkirakan sudah ada sejak 1,9 juta tahun lalu, bahkan sudah bermukim di Jawa.

Manusia besar tertua dari Jawa adalah Meganthropus paleojavanicus

Manusia primitif tertua di Indonesia adalah Meganthropus Paleojavanicus yang fosilnya ditemukan oleh G. H. R. von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi Belanda, pada 1941.

Penemuan

Kontribusi indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan di dunia, terutama studi arkeologi, sangat penting. Ini muncul dari penemuan spesies tertua manusia purba di jawa, yaitu Meganthropus paleojavanicus.

Von Koenigswald menemukan fosil tersebut di Desa Sangiran, lembah Bengawan Solo.

Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah sebelah kanan (dengan kedua geraham muka dan geraham bawah), rahang atas sebelah kiri (dengan geraham kedua dan ketiga), dan gigi lepas.

Oleh karena fosil tersebut berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa, maka von Koenigswald menyebutnya Meganthropus Paleojavanicus.

Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang bermakna manusia, paleo berarti tertua, dan javanicus artinya Jawa.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Ciri-ciri

  • Tulang pipi tebal
  • Kening menonjol
  • Tidak memiliki dagu
  • Gerahamnya besar-besar
  • Berbadan tegap
  • Bentuk muka diduga masif
  • Rahang bawah sangat tegap
  • Memiliki bentuk gigi homonin
  • Memakan tumbuh-tumbuhan
  • Otot kunyah sangat kuat
  • Kepala bagian belakang sangat menonjol

Kehidupan Meganthropus Paleojavanicus

Masa hidup Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan berlangsung pada Zaman Pleistosen awal (lapisan bawah).

Pola hidupnya masih nomaden alias berpindah-pindah tempat serta mencari makan dengan cara berburu dan meramu.

Sayangnya, fragmen fosil yang ditemukan sangat sedikit dan sampai sekarang belum ditemukan alat-alat yang digunakan oleh Meganthropus.

Para ahli pun menjadi mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan dan kebudayaan yang mereka tinggalkan.

Hal ini juga yang memicu perbedaan pendapat di kalangan para ahli tentang Meganthropus.

Sebagian ahli menganggapnya sebagai Pithecanthropus, sementara sebagian lainnya meyakininya sebagai Australopithecus.

Di Afrika, ditemukan fosil yang berasal dari lapisan yang sama dengan Meganthropus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com