KOMPAS.com – Manajer eTimnas dan CEO IFel (Indonesia Football e-League), Putra Sutopo, mengungkapkan bahwa Rizky Faidan sempat menerima tawaran untuk bergabung ke klub Eropa.
Rizky Faidan, Akbar Paudie, dan Elga Cahya berhasil mengantarkan eTimnas Indonesia menjadi juara edisi pertama e-sport Piala Asia 2023.
eTimnas Indonesia membawa pulang gelar juara e-sport Piala Asia 2023 setelah mengalahkan Jepang pada partai final AFC eAsian Cup 2023 di Virtuocity eSports Arena, Doha, Qatar, Senin (5/2/2024).
Setelah juara AFC eAsian Cup 2023, Kompas.com mendapatkan kesempatan melakukan interviu eksklusif bersama Rizky Faidan, Akbar Paudie, Elga Cahya, dan manajer eTimnas, Putra Sutopo.
Baca juga: Juara eAsian Cup 2023, Terima Kasih eTimnas Indonesia untuk Skuad Garuda
Saat itu, Kompas.com bertanya mengenai apakah salah satu atlet eTimnas Indonesia pernah mendapatkan tawaran untuk bergabung di klub esports Eropa.
Ternyata, Putra Sutopo menjelaskan, Faidan pernah dihubungi oleh klub esports rakasasa Spanyol, Barcelona.
“2019 sudah dihubungi dengan Barcelona, tetapi saat itu Faidan masih di bawah umur, umurnya masih 16 tahun,” kata Putra Sutopo dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com pada acara Sporty.
“Dia harus tinggal di Spanyol, sedangkan untuk mendapatkan visa kerja di sana sulit. Untuk remaja 16 tahun harus ada pendamping penuh waktu, baik orang tua atau pun berstatus legal guardian (pengasuh)."
"Saat itu, waktu ikut kompetisi kejuaraan dunia dan Asia ada legal guardiannya dan saya yang mendampingi dia.”
Baca juga: Timnas eFootball Indonesia Juara, Jokowi Ungkap Sebuah Pesan
Setelah itu, Rizky Faidan diminta untuk memperkuat klub Esports asal Italia, Inter Milan. Ia bahkan sudah mendantangani kontrak.
Sayang, kesempatan Rizky Faidan mentas di Eropa harus ditahan.
Menurut Putra Sutopo, saat itu Rizky Faidan tak berhasil mendapatkan surat rekomendasi dari pemerintah karena waktu jendela transfer yang mepet membuat persyaratan administrasi tak bisa terpenuhi.
“Baru-baru ini pada tahun 2023, sudah ada tanda tangan dengan Inter Milan, tetapi ada satu dan lain hal yang membuat tak jadi berangkat,” kata dia.
Baca juga: Timnas Esports Indonesia Juara AFC eAsian Cup 2023, Tepuk Tangan dari Justin Hubner
“Surat rekomendasi tidak keluar dari pemerintah, itu bukan karena mereka (PBESI) tidak bergerak, tetapi memang waktunya sempit.”
“Jadi, ada jendela transfer dua minggu, sedangkan surat rekomendasi dan visa kerja itu keluarnya satu minggu, ini bukan karena mereka (PBESI) tak berusaha,” tuturnya.
Walau demikian, Faidan menjelaskan, impian terbesar di dunia esports bukan bergabung ke klub Eropa.
Pemuda kelahiran Bandung itu mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai keinginan untuk menjadi juara dunia e-football.
“Kalau buat saya, tetap juara dunia. Saya belum pernah,” tutur Rizky Faidan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.