Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Kontroversi, Kejanggalan, dan Janji Keadilan

Kompas.com - 29/09/2023, 05:30 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan akan berusia satu tahun pada Minggu (1/10/2023). Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut ada kejanggalan dan kontroversi dalam pengungkapan insiden memilukan tersebut.

Sabtu (1/10/2022) menjadi hari paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kericuhan meletus usai tim tuan rumah, Arema FC, kalah 2-3 dari tamunya, Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kekalahan itu membuat pendukung Arema FC menumpahkan rasa kecewa dengan turun ke lapangan.

Aparat coba menghalau, tetapi jumlah suporter yang turun ke lapangan semakin banyak. Situasi semakin tak terkendali ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.

Tembakan gas air mata itu memicu kepanikan. Penonton yang panik berlari menuju pintu keluar sehingga terjadi penumpukan, sesak napas, bahkan sampai saling injak.

Korban pun berjatuhan. Dari puluhan, sampai terakhir tercatat 135 orang meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi sepak bola paling buruk kedua di dunia setelah insiden mengerikan di Stadion Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 yang merenggut 328 korban jiwa.

Baca juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Aremania Mengenang Korban, Memberi Harapan

Kontroversi selama Tragedi Kanjuruhan

KontraS mencatat ada hal-hal kontroversial selama Tragedi Kanjuruhan, baik terkait fakta di lapangan maupun saat persidangan.

Berikut rangkuman kontroversi Tragedi Kanjuruhan menurut catatan KontraS.

2 Oktober 2022

  • Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan bahwa penembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat kepolisian pada laga Arema FC vs Persebaya sudah sesuai prosedur. Menurutnya, itu adalah salah satu upaya untuk menghalau massa aksi.

5 Oktober 2022

  • Setelah melihat langsung lokasi Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa penyebab Tragedi Kanjuruhan adalah ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu curam.

14 Februari 2023

  • Anggota Brimob meneriaki jaksa saat menjalani sidang lanjutan Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa, 14 Februari 2023. Puluhan anggota Brimob berteriak setiap kali perangkat sidang hendak masuk ke ruang sidang dengan teriakan "Brigade...brigade...brigade...".

16 Maret 2023

  • Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis bebas terhadap dua polisi, yaitu Mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan Mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dengan pertimbangan bahwa gas air mata hanya mengarah ke tengah lapangan terdorong angin menuju ke pinggir lapangan dan tidak sampai ke tribun selatan.

Seorang laki-laki meletakkan tulisan ditumpukan bunga di hari kedua pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Seorang laki-laki meletakkan tulisan ditumpukan bunga di hari kedua pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) siang.

Penegakan hukum dan kejanggalan Tragedi Kanjuruhan

Dalam penanganan hukum Tragedi Kanjuruhan, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya memvonis bebas Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto. Putusan ini dibacakan pada Kamis (16/3/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com